Ciri-Ciri Pendaki FOMO, Bisa Kelihatan dari 5 Hal Ini
- Pixabay
Komunitas pendaki senior di Mojok.co menyoroti bahwa pendaki FOMO kerap membawa matras di luar tas carrier hanya untuk terlihat “petualang,” padahal ini tidak praktis di jalur berbatu. Perlengkapan yang tidak memadai meningkatkan risiko cedera, seperti terkilir atau hipotermia, terutama di gunung dengan cuaca ekstrem seperti Semeru atau Rinjani.
5. Motivasi Berbasis Validasi Sosial
Pendaki FOMO biasanya termotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan pengakuan di media sosial, bukan untuk menikmati alam atau menantang diri sendiri. Mereka mendaki gunung populer, seperti Prau atau Bromo, hanya karena destinasi tersebut sedang tren di Instagram atau TikTok.
Menurut Vinda Maya Setianingrum, dosen Universitas Negeri Surabaya, motivasi ini membuat pendaki FOMO terburu-buru mencapai puncak tanpa memahami risiko medan, seperti jalur berbatu di Gunung Arjuno atau lumpur di Gunung Prau. Akibatnya, mereka sering mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan tantangan pendakian, yang dapat mengganggu keselamatan tim.