Keindahan Teluk Wondama, Pusat Peradaban di Papua yang Tak Akrab di Telinga
- Pexels
Lifestyle –Kabupaten Teluk Wondama, sebuah destinasi tersembunyi di Papua Barat, menawarkan keindahan alam yang memukau dan warisan budaya yang kaya, namun masih jarang dikenal wisatawan. Terletak di leher kepala burung Pulau Papua, wilayah ini menyuguhkan panorama laut yang menawan, hutan tropis yang masih asli, serta situs-situs religi dan sejarah yang menjadi cikal bakal peradaban Papua.
Dikenal sebagai "Tanah Peradaban Orang Papua," Teluk Wondama memiliki Taman Nasional Teluk Cenderawasih sebagai salah satu taman laut terluas di Indonesia, pulau-pulau eksotis seperti Roon dan Rariau, serta situs religi seperti Bukit Inspirasi dan Batu Peradaban Aitumeiri.
Berikut adalah pesona alam dan budaya Teluk Wondama, menjadikannya destinasi wajib bagi pecinta wisata bahari dan sejarah.
Keajaiban Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) adalah salah satu daya tarik utama Teluk Wondama, dengan luas 1.453.500 hektare, menjadikannya taman nasional perairan laut terluas di Indonesia. Sekitar 80% wilayahnya berada di Kabupaten Teluk Wondama, mencakup 89,8% perairan laut, 5,5% terumbu karang, 3,8% daratan pulau, dan 0,9% pesisir pantai.
Terumbu karang TNTC
- Balai Besar TNTC
TNTC merupakan rumah bagi 150 jenis karang dari 15 famili, dengan tingkat penutupan karang hidup antara 30,40% hingga 65,64%. Kekayaan biota lautnya meliputi hiu paus, dugong, lumba-lumba, pari manta, dan empat jenis penyu yang dilindungi, seperti penyu sisik dan penyu hijau.
Kawasan ini juga menjadi pusat penelitian hiu paus global, dengan pengamatan di Kwatisore yang menunjukkan interaksi unik antara hiu paus dan nelayan di bagan. Selain itu, TNTC mendukung ekosistem hutan mangrove dan tropis, menjadi habitat burung cenderawasih, junai mas, dan elang laut dada putih.
Pesona Pulau-Pulau Eksotis
Teluk Wondama memiliki sejumlah pulau yang menawarkan keindahan alam luar biasa. Pulau Roon, yang sering disebut "Surga Wisata di Teluk Wondama," menyuguhkan pantai berpasir putih, air laut jernih, dan terumbu karang yang ideal untuk snorkeling dan diving. Pulau ini juga memiliki gereja tua peninggalan Belanda dan air terjun yang menyegarkan.
Pulau Rariau di Distrik Roon menawarkan hamparan pasir putih dan terumbu karang yang memukau, dilengkapi tiga homestay untuk penginapan wisatawan. Pulau Nusrowi, dengan luas hanya empat hektare, menyimpan sejarah penemuan oleh masyarakat Biak Numfor dan menawarkan keindahan bawah laut yang menyerupai Raja Ampat.
Teluk Wondama
- Pemkab Teluk Wondama
Laguna Karaudauni di Distrik Rumberpon menghadirkan air hijau toska yang dikelilingi hutan mangrove, cocok untuk kayak dan snorkeling, meskipun dianggap sakral oleh masyarakat lokal.
Pulau Rumberpon dan Roswar juga menarik dengan keindahan pantai dan sejarahnya, termasuk perayaan Natal pertama di Tanah Papua pada 4 Mei.
Wisata Religi dan Sejarah
Teluk Wondama kaya akan situs religi dan sejarah yang menarik ribuan pengunjung setiap tahun. Bukit Inspirasi di Distrik Wasior adalah situs bersejarah tempat pendeta I.S. Kijne menciptakan pujian Mazmur ma Ranu dan Mazmur ma Dow, yang masih dinyanyikan di Gereja Kristen Injil Tanah Papua. Untuk mencapai puncaknya, wisatawan harus menaiki sekitar 1.000 anak tangga, dihargai dengan panorama laut dan pulau-pulau kecil.
Untuk melihat bagaimana sejarah panjang Teluk Wondama dan dalam rangka memperingati 100 tahun Aitumieri, tempat pendidikan dan transformasi sosial bagi masyarakat Papua, Festival Teluk Wondama 2025 resmi digelar pada 23-24 Juli 2025 di Gedung Sarinah, Jakarta. Diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, acra ini bertujuan untuk mempromosikan dan melestarikan budaya daerah, khususnya tradisi dan kearifan lokal masyarakat kabupaten teluk wondama.
Situs Batu Peradaban Aitumeiri di Miei, Wasior, merupakan lokasi bersejarah tempat Kijne mendirikan sekolah zending pada 1925, menandai awal pendidikan modern di Papua. Situs ini, yang diresmikan pada 2024, menjadi pusat wisata religi Kristen. Pulau Roswar juga bersejarah sebagai lokasi perayaan Natal pertama di Papua, sementara Pulau Mioswaar memiliki gua purbakala peninggalan suku Wandau, lengkap dengan sumber air panas belerang.
Akses dan Tips Wisata
Untuk mencapai Teluk Wondama, wisatawan dapat menggunakan penerbangan Twin Otter dari Manokwari ke Bandara Wasior (50 menit, sekali seminggu) atau kapal laut seperti PELNI dari Manokwari ke Dermaga Wasior atau Windesi (7-14 jam).
Dari Wasior, pulau-pulau seperti Roon atau Rariau dapat dijangkau dengan longboat dalam 1,5-3 jam. Wisatawan disarankan membawa kamera bawah air untuk menangkap keindahan terumbu karang dan mempersiapkan fisik untuk trekking, seperti menuju Bukit Inspirasi.
Penting untuk menghormati kearifan lokal, seperti larangan di area sakral seperti Laguna Karaudauni, dan mematuhi aturan konservasi TNTC, termasuk larangan pengambilan satwa laut. Memantau jadwal penerbangan atau kapal melalui aplikasi resmi seperti Traveloka juga membantu perencanaan perjalanan yang lebih baik.