Kisah Tragis di Balik Indahnya Laut Raja Ampat, Ada Kapal Perang Dunia II yang Terlupakan

Raja Ampat
Sumber :
  • Wonderful Indonesia

LifestyleRaja Ampat, surga wisata alam di Papua Barat, Indonesia, dikenal dengan keindahan terumbu karang, laguna biru, dan biodiversitas laut yang tak tertandingi. Namun, di balik pesona alamnya, perairan Raja Ampat menyimpan kisah tragis dari Perang Dunia II: bangkai kapal perang yang tenggelam selama pertempuran sengit antara Sekutu dan Jepang. Salah satu situs yang menonjol adalah Cross Wreck, sebuah kapal Jepang yang kini menjadi destinasi diving populer.

Cara Menuju Pulau Gag Raja Ampat: Akses Terbatas, Hanya Bisa Lewat Jalur Laut

Artikel ini mengajak Anda menyelami sejarah kelam kapal-kapal perang ini, yang kini diselimuti karang dan kehidupan laut, sambil menikmati keajaiban wisata alam Raja Ampat. Dengan data akurat, kami mengungkap cerita di balik bangkai kapal yang terlupakan ini.

Sekilas tentang Raja Ampat dan Perang Dunia II

Raja Ampat, dengan lebih dari 1.500 pulau kecil, adalah pusat Segitiga Terumbu Karang Dunia, menawarkan keindahan laut yang menjadikannya destinasi wisata alam kelas dunia. Namun, selama Perang Dunia II (1942–1945), kawasan ini menjadi wilayah strategis di Pasifik, tempat armada Sekutu dan Jepang bertempur sengit.

Dibalik Tambang Nikel, Ancaman Kesehatan dari Disfungsi Ginjal hingga Sistem Saraf Mengintai!

Laut Raja Ampat menjadi saksi bisu pertempuran laut yang meninggalkan bangkai kapal, termasuk kapal kargo dan patroli, yang kini menjadi situs penyelaman bersejarah. Bangkai kapal ini tidak hanya menyimpan cerita tragis, tetapi juga telah bertransformasi menjadi ekosistem laut yang kaya, memperkaya pengalaman wisata alam Raja Ampat.

Kisah Tragis Bangkai Kapal Perang di Raja Ampat

Salah satu bangkai kapal paling terkenal di Raja Ampat adalah Cross Wreck, sebuah kapal Jepang yang diperkirakan tenggelam antara 1942–1944 akibat serangan Sekutu. Kapal kargo atau patroli ini terletak di perairan dangkal dekat Pulau Waigeo, pada kedalaman 18–30 meter. Kapal ini, yang kini tertutup terumbu karang, menyimpan kisah tragis awaknya yang tewas selama pertempuran. Meskipun data spesifik tentang nama kapal dan jumlah korban terbatas, laporan dari situs seperti Papua Diving menyebutkan bahwa Cross Wreck adalah salah satu situs diving utama di Raja Ampat.

Halaman Selanjutnya
img_title
Raja Ampat Masuk Daftar Bucket List Dunia 2025, Kini Malah Terancam Rusak?