Aturan-aturan yang Harus Diperhatikan untuk Mendaki Gunung Rinjani

Gunung Rinjani
Sumber :
  • Pixabay

Persiapan Fisik dan Keselamatan Pendakian

Seberapa Sulit Medan Gunung Rinjani? Pendaki Harus Tahu 10 Hal Ini

Mendaki Gunung Rinjani bukanlah perjalanan ringan. Medan yang beragam, dari jalur berpasir hingga tanjakan curam, menuntut kondisi fisik yang prima. BTGR merekomendasikan pendaki untuk berlatih minimal dua bulan sebelum pendakian, dengan fokus pada latihan kardio dan kekuatan kaki. 

Pendaki juga harus membawa perlengkapan yang memadai, termasuk jaket tahan air, sepatu trekking dengan cengkraman kuat, senter, dan alat komunikasi darurat seperti walkie-talkie, mengingat sinyal telepon sering lemah di banyak area.

Pantang Panggil Nama Pendaki di Gunung Rinjani, Apa yang Terjadi Kalau Dilanggar?

Cuaca di Rinjani dapat berubah tiba-tiba, terutama di musim hujan (November-Maret), ketika jalur menjadi licin dan berisiko longsor. BTGR biasanya menutup jalur pendakian pada periode ini untuk alasan keselamatan. Pada musim kemarau (April-Oktober), pendaki harus mewaspadai risiko dehidrasi dan membawa air yang cukup, terutama karena sumber air di jalur terbatas. Setiap pendaki wajib melaporkan kondisi kesehatan mereka kepada pemandu sebelum memulai pendakian, terutama jika memiliki riwayat penyakit seperti asma atau jantungan.

Pembatasan Aktivitas di Danau Segara Anak

Danau Segara Anak, yang terletak di ketinggian sekitar 2.000 meter, adalah salah satu daya tarik utama Rinjani. Namun, ada aturan ketat yang harus dipatuhi di kawasan ini. Berenang di danau hanya diperbolehkan di area tertentu yang dianggap aman oleh pemandu, dan pendaki dilarang menggunakan sabun atau bahan kimia yang dapat mencemari air. Memancing di danau juga dilarang sejak 2020 untuk melindungi ekosistem ikan lokal.

10 Hotel dengan Teknologi Canggih, Berasa Nginap di Masa Depan

Pendaki juga harus menghormati situs-situs sakral di sekitar danau, seperti batu-batu tertentu yang dianggap keramat oleh masyarakat Sasak. Merusak atau mengambil benda dari area ini dapat memicu kemarahan warga lokal dan sanksi dari BTGR. Pada 2024, seorang pendaki asing dilaporkan dideportasi setelah kedapatan mengambil batu dari kawasan danau sebagai suvenir.

Halaman Selanjutnya
img_title