Aturan-aturan yang Harus Diperhatikan untuk Mendaki Gunung Rinjani

Gunung Rinjani
Sumber :
  • Pixabay

Semua sampah, termasuk sampah organik, harus dibawa kembali ke bawah. Pendaki disarankan membawa kantong sampah tahan air dan memisahkan sampah plastik untuk memudahkan pengelolaan. 

Bukan Seblak Saja! Cek 10 Jajanan Legendaris dan Hits yang Harus Dicoba saat Wisata ke Bandung

Selain itu, penggunaan api unggun dilarang keras karena risiko kebakaran hutan, terutama di musim kemarau. Pendaki hanya boleh memasak menggunakan kompor portable di area perkemahan yang ditentukan, seperti Pelawangan Sembalun atau Plawangan Senaru.

Menghormati Adat dan Pantangan Budaya Lokal

Masyarakat Sasak menganggap Gunung Rinjani sebagai tempat suci yang dihuni roh leluhur dan makhluk gaib. Oleh karena itu, pendaki wajib menghormati pantangan adat, seperti larangan memanggil nama seseorang secara langsung, terutama di malam hari atau di sekitar Danau Segara Anak. 

Snorkeling di Danau Kakaban: Menyelam Bersama Ubur-Ubur Tanpa Sengat

Menurut kepercayaan lokal, panggilan nama dapat menarik perhatian entitas gaib, menyebabkan pendaki tersesat atau mengalami gangguan. Sebagai gantinya, gunakan nama panggilan atau isyarat non-verbal.

Selain itu, pendaki dilarang berbicara atau berperilaku tidak sopan, seperti mengumpat atau melakukan tindakan asusila, karena dianggap dapat mengganggu keseimbangan spiritual gunung. 

Menyingkap Pesona Karimunjawa: 5 Fakta Esensial yang Wajib Anda Tahu Sebelum Berlibur

Pemandu lokal biasanya mengadakan doa atau upacara kecil sebelum pendakian sebagai bentuk permohonan izin kepada penjaga gaib Rinjani. Pendaki disarankan mengikuti ritual ini dengan penuh hormat, meskipun berasal dari latar belakang budaya berbeda.

Halaman Selanjutnya
img_title