Orang Tua Mudah Emosi Saat Anak Susah Makan & Belajar? Begini Penjelasan Psikologinya

Ilustrasi Orang Tua Membentak Anak
Sumber :
  • Freepik

LifestyleBayangkan pulang kerja dengan tubuh lelah dan pikiran penuh. Sesampainya di rumah, anak ternyata menolak makan dan enggan belajar. Alih-alih sabar, banyak orang tua justru jadi cepat marah, merasa frustrasi, bahkan kadang menyesal setelahnya.

5 Cara Efektif Menegur Anak Tanpa Harus Berteriak atau Membentak

Fenomena ini ternyata bukan sekadar kurang sabar, tetapi ada penjelasan psikologis yang bisa membantu kita memahami dan mengelolanya dengan lebih sehat. Psikolog klinis anak dan keluarga, Dr. Laura Markham, penulis Peaceful Parent, Happy Kids, menekankan bahwa emosi orang tua sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan mental setelah beraktivitas panjang.

“Ketika orang tua merasa lelah atau stres, otak mereka cenderung bereaksi lebih cepat dengan kemarahan. Itu bukan tanda mereka gagal, tapi tanda tubuh dan pikiran butuh istirahat,” kata dia.

Kenapa Orang Tua Jadi Mudah Emosi?

  1. Kelelahan Setelah Kerja
    Setelah seharian bekerja, energi fisik dan mental sudah terkuras. Hal kecil yang sebenarnya bisa ditanggapi santai, jadi terasa berat dan memicu ledakan emosi.
  2. Ekspektasi Tinggi pada Anak
    Banyak orang tua berharap anak langsung menurut saat diminta makan atau belajar.
    Saat kenyataan tidak sesuai, kecewa pun muncul, memicu frustrasi.
  3. Stres yang Menumpuk
    Tekanan pekerjaan, urusan rumah tangga, hingga masalah keuangan bisa menambah beban emosional.
    Anak yang rewel sering jadi “sasaran” pelampiasan tanpa disadari.
Kenapa Orang Pendiam Bisa Meledak Lebih Dahsyat Saat Marah?

“Orang tua sering kali membawa beban emosional dari kantor ke rumah. Anak kemudian menjadi pemicu, padahal sebenarnya sumber marahnya adalah stres yang tidak terselesaikan,” kata Markham.

Dampak Jika Emosi Tidak Dikelola

  • Hubungan dengan anak renggang: Anak bisa merasa takut atau menjauh.
  • Perasaan bersalah orang tua: Setelah marah, banyak yang menyesal dan menyalahkan diri sendiri.
  • Pola komunikasi negatif: Anak belajar meniru cara orang tua melampiaskan emosi.

Menurut Dr. Markham, setiap ledakan emosi tanpa kendali dapat merusak rasa aman anak.

Anak Males Sekoah Usai Long Weekend? Begini Taktiknya Biar Mau Sekolah Tanpa Drama!

”Mereka mungkin menurut karena takut, tapi dalam jangka panjang, itu mengikis kedekatan emosional,” kata dia.

Cara Mengelola Emosi dengan Lebih Sehat

  1. Sadari Batas Energi
    Begitu pulang kerja, beri waktu beberapa menit untuk menenangkan diri sebelum berinteraksi dengan anak. Tarik napas dalam, duduk sebentar, atau ganti pakaian untuk transisi.
  2. Turunkan Ekspektasi
    Jangan langsung berharap anak makan atau belajar sesuai keinginan. Alih-alih memaksa, cobalah masuk ke dunia anak seperti ajak ngobrol dulu, bermain sebentar, lalu arahkan dengan lembut.
  3. Komunikasi dengan Nada Tenang
    Pilih kata-kata sederhana dan suara lembut.
    Nada bicara sering lebih berpengaruh daripada isi kalimat.
  4. Self-Care untuk Orang Tua
    Cukup tidur, makan teratur, dan punya waktu untuk diri sendiri sangat penting agar tidak mudah meledak.

“Luangkan waktu lima menit sehari hanya untuk diri Anda. Itu bisa membuat perbedaan besar dalam kesabaran menghadapi anak,” Dr. Markham menyarankan.