Unschooling: Apa yang Terjadi Jika Anak Belajar Tanpa Sekolah?
- iStock
Bagaimana Unschooling Diterapkan?
Penerapan unschooling sangat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan minat anak serta dinamika keluarga. Tidak ada panduan baku, tetapi ada beberapa prinsip umum yang sering diterapkan. Pertama, orang tua perlu mengamati minat anak secara cermat. Misalnya, jika seorang anak menyukai memasak, orang tua dapat mengajaknya bereksperimen di dapur, yang secara tidak langsung mengajarkan matematika (pengukuran bahan), sains (reaksi kimia saat memasak), dan keterampilan praktis.
Kedua, lingkungan belajar harus kaya akan sumber daya. Ini bisa berupa akses ke buku, internet, museum, atau komunitas lokal. Di Indonesia, keluarga yang menerapkan unschooling sering memanfaatkan kekayaan budaya lokal, seperti mengunjungi situs bersejarah atau belajar dari pengrajin tradisional.
Ketiga, orang tua harus fleksibel dan terbuka terhadap perubahan. Unschooling membutuhkan kepercayaan bahwa anak akan belajar apa yang mereka butuhkan pada waktu yang tepat.
Manfaat Unschooling
Unschooling menawarkan sejumlah manfaat yang menarik bagi keluarga yang mencari pendekatan pendidikan yang lebih personal. Pertama, metode ini memungkinkan anak untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya mereka sendiri, yang dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi.
Penelitian dari psikolog pendidikan seperti Peter Gray menunjukkan bahwa pembelajaran yang dipimpin oleh anak cenderung menghasilkan individu yang lebih mandiri dan kreatif.