Unschooling: Apa yang Terjadi Jika Anak Belajar Tanpa Sekolah?

Ilustrasi ransel sekolah
Sumber :
  • iStock

Kedua, unschooling memungkinkan anak untuk mendalami minat mereka secara mendalam. Seorang anak yang terobsesi dengan musik, misalnya, dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk belajar memainkan alat musik atau menulis lagu, tanpa terikat oleh jadwal pelajaran lain. Ketiga, unschooling dapat memperkuat hubungan keluarga, karena orang tua dan anak menghabiskan lebih banyak waktu bersama dalam proses belajar yang kolaboratif.

Tantangan Unschooling

Tutorial Buat CV AI Friendly, Panduan Praktis Bagi Fresh Graduate dan Profesional

Meskipun menjanjikan, unschooling juga memiliki tantangan yang signifikan. Salah satunya adalah kekhawatiran tentang “kesenjangan pengetahuan”. Karena tidak ada kurikulum formal, beberapa anak mungkin tidak terpapar pada mata pelajaran tertentu, seperti matematika lanjutan atau sejarah, kecuali mereka menunjukkan minat. 

Hal ini dapat menjadi masalah jika anak ingin kembali ke sistem pendidikan formal atau mengikuti ujian standar di kemudian hari.

Bisakah Pendidikan Internasional Berkualitas Tinggi Harganya Lebih Terjangkau di Indonesia?

Di Indonesia, tantangan lain adalah persepsi sosial dan regulasi. Pendidikan formal masih menjadi norma, dan keluarga yang memilih unschooling sering menghadapi skeptisisme dari masyarakat atau bahkan keluarga besar. 

Selain itu, meskipun pemerintah Indonesia mengakui homeschooling sebagai bentuk pendidikan yang sah, unschooling yang lebih bebas sering kali sulit dijelaskan kepada otoritas pendidikan. Orang tua juga perlu menginvestasikan waktu dan energi yang besar untuk memastikan anak mendapatkan pengalaman belajar yang kaya, yang bisa menjadi beban bagi keluarga dengan sumber daya terbatas.

Unschooling di Era Digital

Halaman Selanjutnya
img_title
8 Cara Orang Tua Mendukung Kesuksesan Anak Sejak Dini, Bukan Hanya Soal Materi