Kenapa Anak Sering Membangkang? Ini Jawaban dan Solusi yang Tak Terduga
Selasa, 19 Agustus 2025 - 19:02 WIB
Sumber :
- Freepik
- "Kamu mau gosok gigi sekarang atau lima menit lagi?"
- “Kamu mau pakai baju merah atau biru hari ini?”
Baca Juga :
Silent Suffering, Luka Batin Akibat Tidak Pernah Didengar yang Sering Dialami Orang Dewasa
Menurut Dr. Alan Kazdin dari Yale Parenting Center, memberi pilihan terbatas membuat anak merasa dihargai dan lebih cenderung bekerja sama. Hal yang penting adalah semua pilihan tetap dalam batas yang bisa diterima orang tua.
Konsekuensi Logis, Bukan Hukuman Emosional
Hukuman fisik atau emosional seperti teriakan, ancaman, atau time-out isolatif justru memperburuk hubungan anak dan orang tua. Dr. Laura Markham mengingatkan bahwa hukuman seringkali hanya menghentikan perilaku sesaat, tanpa mengajarkan anak cara bertindak lebih baik.
Sebagai gantinya, gunakan konsekuensi logis
- Jika anak menumpahkan mainan, konsekuensinya adalah harus merapikannya kembali.
- Jika lupa membawa bekal, biarkan ia merasakan dampaknya.
Konsekuensi seperti ini membantu anak belajar tanggung jawab dan sebab-akibat tanpa rasa malu atau takut.
Polanya: Otoritatif, Bukan Otoriter
Halaman Selanjutnya
Pola asuh yang paling efektif menghadapi anak membangkang adalah pola otoritatif yang tegas tapi penuh empati. Berbeda dengan otoriter (keras dan kaku) atau permisif (terlalu lembek), pola otoritatif menetapkan aturan dengan kasih sayang.