Apakah Roblox Aman untuk Anak? Fakta dan Tips untuk Orang Tua

Lifestyle –Roblox, platform game online yang memungkinkan pengguna membuat dan memainkan jutaan permainan, telah menjadi fenomena global, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Dengan lebih dari 80 juta pengguna aktif harian pada tahun 2025, sebagian besar di antaranya berusia di bawah 13 tahun, Roblox menawarkan pengalaman kreatif dan interaktif yang memikat. 

Namun, popularitasnya yang melonjak juga memunculkan kekhawatiran di kalangan orang tua tentang keamanan anak saat bermain. Artikel ini akan mengulas fakta-fakta penting tentang Roblox, potensi risiko yang perlu diwaspadai, serta langkah-langkah praktis yang dapat diambil orang tua untuk memastikan anak mereka menikmati platform ini dengan aman.

Apa Itu Roblox dan Mengapa Populer?

Roblox adalah platform game online multipemain yang memungkinkan pengguna, termasuk anak-anak, untuk membuat dan memainkan game yang dirancang oleh pengguna lain melalui Roblox Studio. 

Diluncurkan pada tahun 2006 oleh Roblox Corporation, platform ini tersedia di berbagai perangkat seperti ponsel, tablet, komputer, dan konsol. Menurut Statista, pada kuartal kedua 2025, Roblox memiliki 39,7 juta pengguna aktif di bawah usia 13 tahun, menjadikannya salah satu platform game paling populer di kalangan anak-anak. 

Daya tarik utamanya terletak pada kebebasan berkreasi, interaksi sosial, dan beragam genre game seperti petualangan, simulasi, hingga balapan, yang dapat disesuaikan dengan minat pengguna.

Selain kreativitas, Roblox menawarkan fitur sosial seperti obrolan dan permintaan pertemanan, yang memungkinkan anak-anak berinteraksi dengan pemain lain dari seluruh dunia. Namun, fitur ini juga menjadi salah satu aspek yang memicu kekhawatiran tentang keamanan, karena anak-anak dapat berinteraksi dengan orang asing, termasuk orang dewasa, di platform tersebut.

Potensi Risiko Roblox bagi Anak-Anak

Meskipun Roblox memiliki sistem moderasi dan standar komunitas, platform ini bukan tanpa risiko. Salah satu kekhawatiran utama adalah paparan konten yang tidak pantas. Karena banyak game dibuat oleh pengguna, beberapa di antaranya mungkin mengandung unsur kekerasan, bahasa kasar, atau bahkan konten seksual yang tidak sesuai untuk anak-anak. 

Sebuah laporan dari The Guardian pada tahun 2025 mengungkapkan bahwa anak-anak berusia lima tahun dapat mengakses lingkungan virtual yang menampilkan konten eksplisit, seperti ruang dengan avatar dalam pose tidak senonoh, meskipun Roblox telah memperketat pengaturan keamanan.

Risiko lain adalah interaksi dengan predator online. Shelby Knox, direktur kampanye ParentsTogether, menyatakan bahwa keberadaan orang dewasa di platform ini meningkatkan risiko pelecehan atau eksploitasi. Meskipun Roblox membatasi fitur obrolan pribadi untuk anak di bawah 13 tahun, anak-anak masih dapat mengakses obrolan publik yang tidak selalu dimoderasi secara ketat. 

Kasus di Inggris pada tahun 2019, sebagaimana dilaporkan oleh Parents, menunjukkan seorang anak yang menjadi korban pendekatan predator melalui platform ini, yang kemudian berpindah ke aplikasi pihak ketiga.

Selain itu, Roblox menggunakan mata uang virtual bernama Robux, yang dapat dibeli dengan uang sungguhan untuk membeli item dalam game. Penipu sering memanfaatkan ini dengan menawarkan Robux gratis melalui situs palsu, yang dapat menyebabkan pencurian akun atau kerugian finansial. 

Laporan Kaspersky pada tahun 2024 mencatat 1,6 juta serangan siber di Roblox, termasuk penipuan yang menargetkan anak-anak yang kurang waspada.

Tips Keamanan untuk Orang Tua

Untuk memastikan anak bermain Roblox dengan aman, orang tua perlu mengambil langkah proaktif. Berikut adalah beberapa tips praktis berdasarkan saran dari para ahli:

Aktifkan Kontrol Orang Tua (Parental Controls)

Roblox menyediakan fitur kontrol orang tua yang memungkinkan orang tua membatasi akses anak ke konten tertentu. Orang tua harus membuat akun sendiri untuk mengawasi aktivitas anak, seperti waktu bermain, obrolan grup, dan pembelian Robux. Fitur "Account Restrictions" dapat diaktifkan untuk membatasi interaksi anak dengan pengguna lain. 

Caranya, masuk ke pengaturan akun, pilih "Privacy," dan atur "Contact Settings" ke opsi "Friends" atau "No one." Titania Jordan dari Bark menyarankan untuk menetapkan PIN pada pengaturan keamanan agar anak tidak dapat mengubahnya tanpa izin.

Nonaktifkan Fitur Obrolan

Untuk anak di bawah 13 tahun, nonaktifkan fitur obrolan untuk mencegah interaksi dengan orang asing. Roblox telah membatasi pesan pribadi untuk pengguna di bawah 13 tahun sejak November 2024, tetapi obrolan publik masih dapat diakses. Dengan mematikan fungsi obrolan, risiko paparan bahasa tidak pantas atau kontak dengan predator dapat dikurangi.

Pantau dan Main Bersama Anak

Luangkan waktu untuk bermain Roblox bersama anak atau setidaknya berada di dekat mereka saat bermain. Ini memungkinkan orang tua untuk memantau konten yang diakses dan mendiskusikan potensi risiko. Cobalah game yang ingin dimainkan anak terlebih dahulu untuk memastikan kesesuaiannya dengan usia mereka.

Ajarkan Keamanan Digital

Edukasi anak tentang pentingnya menjaga privasi, seperti tidak membagikan informasi pribadi atau mengklik tautan mencurigakan yang menawarkan Robux gratis. Jelaskan bahwa tidak semua pengguna di Roblox adalah teman, dan beberapa mungkin memiliki niat buruk.

Gunakan Aplikasi Pengawasan

Aplikasi seperti Eyezy dapat membantu orang tua memantau aktivitas daring anak, termasuk kata-kata yang diketik atau pesan yang dihapus. Meskipun tidak dapat memantau Roblox secara langsung, alat ini dapat mendeteksi penggunaan kata-kata tidak pantas atau aktivitas mencurigakan.

Atur Batas Waktu Bermain

Roblox dirancang untuk membuat pengguna betah bermain, yang dapat menyebabkan kecanduan. Tetapkan aturan waktu bermain yang jelas dan dorong anak untuk melakukan aktivitas fisik agar tidak terlalu terpaku pada layar.

Manfaat Roblox dengan Pengawasan yang Tepat

Meskipun memiliki risiko, Roblox juga menawarkan manfaat edukatif jika digunakan dengan benar. Roblox Studio memungkinkan anak-anak belajar dasar-dasar pemrograman, desain game, dan storytelling. Dengan bimbingan orang tua atau instruktur, seperti yang ditawarkan oleh Coding Bee Academy, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan kreatif dan analitis sambil memahami etika digital. Platform ini juga mendorong kolaborasi dan interaksi sosial, yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anak.