Sering Kasih Nugget & Sosis Untuk Anak? Hati-hati Bisa Ganggu Tumbuh Kembang Anak

Sosis
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Siapa yang tak kenal nugget dan sosis? Dua jenis makanan olahan ini sudah menjadi favorit banyak anak Indonesia, baik sebagai bekal sekolah, camilan sore, maupun lauk utama saat sarapan. Rasanya gurih, teksturnya renyah jika digoreng, dan tentu saja sangat praktis untuk disiapkan oleh orang tua yang sibuk. Namun, di balik kepraktisannya, muncul kekhawatiran tentang dampaknya bagi kesehatan anak dalam jangka panjang.

Baru Makan Mi Tapi Masih Lapar, Kok Bisa? Ternyata Ini yang Terjadi di Tubuhmu!

Beberapa orang tua mungkin bertanya-tanya, “Asal anak makan, kenapa tidak?” Tapi, tahukah kamu bahwa konsumsi rutin nugget dan sosis dapat mengganggu tumbuh kembang anak? Simak penjelasan berikut yang didukung oleh ahli gizi anak dari Inggris.

Apa Saja Kandungan dalam Nugget & Sosis yang Perlu Diwaspadai?

Makanan olahan seperti nugget dan sosis memang mengandung protein, tetapi tidak sesederhana itu. Kebanyakan produk di pasaran dibuat dari daging olahan yang telah dicampur dengan tepung, filler (pengisi), pengawet, serta penambah rasa seperti MSG dan natrium tinggi.

Alasan Kenapa Mi Instan Enak Banget, Ternyata Ini Senjata Rahasianya

Beberapa kandungan utama yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Lemak jenuh: dapat meningkatkan risiko obesitas dan gangguan metabolik.
  • Natrium tinggi: berisiko memicu tekanan darah tinggi dan gangguan ginjal jika dikonsumsi terus-menerus sejak dini.
  • Nitrat dan nitrit: bahan pengawet dalam sosis yang dikaitkan dengan risiko kanker usus jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
  • Kalori berlebih: padat energi namun miskin zat gizi mikro, membuat anak kenyang tanpa asupan vitamin dan mineral yang cukup.

Ahli gizi anak asal Inggris, Clare Thornton-Wood, yang terdaftar di Health and Care Professions Council (HCPC) dan menjadi anggota British Dietetic Association (BDA), memberikan penjelasan gamblang tentang risiko konsumsi makanan olahan pada anak.

Boleh Pakai Penyedap Rasa Buat Makanan Anak, Ini Aturannya

Dalam wawancaranya dengan The Guardian, Clare menyatakan bahwa  anak-anak yang secara rutin mengonsumsi daging olahan seperti nugget dan sosis mungkin mendapatkan terlalu banyak garam dan lemak jenuh, dan tidak cukup vitamin serta mineral penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak.

Pernyataan Clare ini mengingatkan bahwa meskipun anak tampak kenyang dan puas, belum tentu mereka mendapatkan gizi seimbang yang menunjang perkembangan fisik dan kognitif mereka.

Dampak Buruk Makan Nugget dan Sosis Terlalu Sering

Beberapa risiko kesehatan akibat konsumsi berlebihan makanan olahan pada anak antara lain:

1. Gangguan Tumbuh Kembang

Kekurangan zat gizi mikro seperti zat besi, zink, dan vitamin B kompleks dari makanan alami bisa mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf.

2. Preferensi Rasa yang Salah

Anak yang terbiasa makan makanan gurih tinggi MSG dan garam bisa menjadi “pilih-pilih” makanan dan menolak sayur, buah, atau protein alami karena rasanya dianggap hambar.

3. Obesitas Anak

Kandungan lemak dan kalori yang tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan jika tidak diimbangi aktivitas fisik dan pola makan sehat.

4. Risiko Penyakit di Masa Dewasa

Kebiasaan makan makanan olahan sejak kecil dapat membentuk pola makan tidak sehat di usia dewasa yang meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung.

Berapa Batas Aman Konsumsi?

Clare Thornton-Wood menegaskan bahwa makanan olahan seperti nugget dan sosis bukan untuk dikonsumsi setiap hari.

Menurutnya proses food seperti sosis dan nugget sebaiknya hanya menjadi pilihan sekali-sekali, misalnya seminggu sekali atau dua kali, dan tetap harus disandingkan dengan sayuran segar, buah, dan sumber protein alami seperti telur, tempe, tahu, atau ikan.

Alternatif Sehat: Tetap Bisa Makan Nugget & Sosis, Tapi Lebih Cerdas

Bukan berarti anak harus sepenuhnya dilarang makan nugget dan sosis yang penting adalah mengganti versi pabrik dengan versi homemade lebih sehat. Berikut beberapa alternatif yang bisa dicoba di rumah:

Nugget Homemade:

  • Gunakan daging ayam tanpa kulit.
  • Campurkan wortel, brokoli, atau bayam halus sebagai bahan tambah.
  • Gunakan oatmeal atau tepung roti gandum untuk pelapis.
  • Masak dengan air fryer atau panggang di oven, hindari menggoreng dalam minyak banyak.

Sosis Homemade:

  • Gunakan daging ayam atau sapi cincang.
  • Tambahkan bawang putih, seledri, dan sedikit garam laut (tanpa MSG).
  • Bentuk menggunakan plastik food grade dan kukus.
  • Simpan di kulkas, lalu goreng kering atau panaskan tanpa minyak.

Produk homemade ini bisa disiapkan dalam jumlah banyak dan disimpan dalam freezer untuk memudahkan di pagi hari.

Tips Membuat Anak Tertarik Makan Sehat

Membiasakan anak untuk menyukai makanan sehat memang butuh proses. Tapi dengan strategi yang tepat, kebiasaan baik bisa terbentuk sejak dini.

Beberapa tips praktis:

  • Libatkan anak dalam proses memasak. Anak yang ikut membantu memotong atau mencetak nugget akan lebih antusias memakannya.
  • Kreasikan bentuk dan warna. Gunakan cetakan lucu atau bentuk binatang, dan padukan warna dari sayur seperti wortel dan bayam.
  • Berikan contoh langsung. Anak meniru kebiasaan orang tua. Jika orang tua makan sayur dan buah, anak akan cenderung ikut.

Nugget dan sosis memang praktis dan disukai anak. Namun sebagai orang tua, penting untuk sadar bahwa kemudahan ini bisa membawa dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak.

Bukan berarti anak tidak boleh makan nugget atau sosis sama sekali. Tapi jadikan makanan olahan sebagai pilihan sesekali, bukan menu harian. Dengan alternatif sehat buatan rumah dan pola makan yang seimbang, anak tetap bisa menikmati rasa enak tanpa mengorbankan kesehatannya.

Seperti yang dikatakan Clare Thornton-Wood, kebaikan gizi itu bukan soal kenyang, tapi soal kualitas, dan kualitas itu ada di tangan kita sebagai orang tua.