Tanpa Disadari, Kebiasaan Ini Bikin Otak Anak Jadi Tumpul!
- Freepik
Tidur adalah waktu di mana otak “merapikan” ingatan, memperkuat koneksi antar-neuron, dan mengolah informasi yang didapat seharian. Saat anak kurang tidur, proses ini terganggu. Hasilnya, anak sulit konsentrasi, mudah lupa, dan emosinya tidak stabil.
Faktanya, anak usia sekolah dasar (6–12 tahun) sebaiknya tidur 9–11 jam per malam. Anak prasekolah (3–5 tahun) butuh sekitar 10–13 jam. Sebuah studi dari Harvard menunjukkan bahwa anak-anak yang tidur kurang dari 8 jam per malam selama setahun menunjukkan performa akademik 30% lebih rendah dibanding yang cukup tidur.
3. Jarang Bergerak dan Bermain di Luar Ruangan
Bermain di luar rumah bukan cuma soal fisik. Saat anak berlari, melompat, bermain petak umpet atau sepeda, otaknya bekerja secara kompleks untuk membuat keputusan, beradaptasi, dan mengatur gerak tubuh. Ini merangsang area otak yang bertanggung jawab atas fungsi eksekutif, kemampuan untuk fokus, merencanakan, dan menyelesaikan tugas.
Sayangnya, banyak anak masa kini lebih banyak duduk diam dengan tablet atau televisi. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan sirkulasi oksigen ke otak menurun, yang berdampak langsung pada kemampuan belajar.
4. Konsumsi Gula Berlebihan dan Junk Food
Anak-anak cenderung menyukai makanan manis dan praktis seperti permen, es krim, biskuit, sereal instan, bahkan mie instan. Namun jika dikonsumsi berlebihan, makanan tinggi gula dan ultra-proses dapat mengganggu keseimbangan kimia otak.