Penyebab Anak Tantrum dan Tips Jitu Mengatasinya

Ilustrasi anak menangis
Sumber :
  • Freepik

Selain itu, pastikan anak mendapatkan asupan gizi yang seimbang. Lapar dapat memicu tantrum, terutama pada anak yang memiliki kadar gula darah rendah. Sediakan camilan sehat seperti buah atau yogurt setiap 2–3 jam untuk menjaga energi anak tetap stabil. Hindari paparan layar berlebihan, karena penelitian dalam Pediatrics Journal menunjukkan bahwa terlalu banyak waktu layar dapat meningkatkan iritabilitas pada anak.

Mengajarkan Keterampilan Emosional

Meski Keluarkan Banyak Uang, Ternyata Nonton Konser Bikin Bahagia Ini Bukti Sainsnya!

Mengajarkan anak keterampilan pengelolaan emosi dapat mengurangi intensitas tantrum seiring waktu. Gunakan teknik sederhana seperti latihan pernapasan dalam (misalnya, “Tiup lilin, hembus balon”) untuk membantu anak menenangkan diri saat emosi memuncak. Ceritakan situasi emosional dengan bahasa sederhana, seperti “Kamu marah karena mainanmu diambil,” untuk membantu anak mengenali perasaan mereka.

Orang tua juga dapat menjadi teladan dengan menunjukkan cara mengelola emosi. Misalnya, katakan, “Mama sedang kesal, jadi Mama akan tarik napas dalam dulu,” untuk menunjukkan bahwa emosi dapat dikelola dengan cara yang sehat. Dengan latihan rutin, anak akan belajar menenangkan diri sebelum tantrum memburuk.

Mencari Bantuan Profesional jika Diperlukan

Tips Sehat Menaikkan Berat Badan Anak yang Picky Eater

Jika tantrum berlangsung sangat intens atau berulang di luar usia balita (setelah usia 5 tahun), pertimbangkan konsultasi dengan psikolog anak atau terapis perilaku. Beberapa anak mungkin mengalami kesulitan sensorik atau gangguan perkembangan, seperti gangguan spektrum autisme, yang memengaruhi pengelolaan emosi. Terapis dapat membantu mengembangkan strategi khusus, seperti terapi perilaku kognitif, untuk mendukung anak dan keluarga dalam mengelola tantrum secara efektif.