Pengaruh Pengasuhan Kakek-Nenek Terhadap Kesehatan Mental Anak, Orang Tua Harus Waspada

Ilustrasi kakek dan cucu
Sumber :
  • Freepik

Perspektif Ahli Psikologi Anak

Perbedaan Pola Asuh Nenek di Desa dan di Kota, Mana yang Lebih Efektif?

Para psikolog anak menekankan bahwa pengaruh pengasuhan terhadap kesehatan mental anak sangat bergantung pada kualitas hubungan emosional dan konsistensi dalam pola asuh. Ketika kakek-nenek menjalankan perannya dengan komunikasi terbuka dan menghargai keputusan orang tua, maka dampak yang dihasilkan bisa sangat positif. Namun, jika terjadi dominasi atau benturan nilai tanpa komunikasi yang baik, maka anak berada dalam posisi rawan.

Oleh karena itu, penting bagi kakek-nenek untuk mendapatkan edukasi terkait pengasuhan anak masa kini, agar bisa menyelaraskan pendekatannya dengan kebutuhan perkembangan anak yang semakin kompleks.

Studi dan Data Pendukung

Kapan Harus Membatasi Peran Kakek-Nenek yang Jadi 'Pelindung' pada Anak

Data dari UNICEF Indonesia mencatat bahwa sekitar 16% anak usia 0–5 tahun di Indonesia mengalami pengasuhan utama oleh kakek-nenek, terutama di daerah-daerah dengan angka migrasi kerja tinggi. Sementara itu, studi psikologi keluarga dari Universitas Gadjah Mada tahun 2022 menunjukkan bahwa anak-anak yang diasuh oleh kakek-nenek secara eksklusif memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami kebingungan peran dan keterlambatan dalam pembentukan kontrol diri, dibandingkan dengan anak yang diasuh langsung oleh orang tua dengan pengawasan konsisten.

Hal ini menunjukkan bahwa pengasuhan lintas generasi memerlukan pendekatan yang adaptif, bukan hanya untuk mendukung kesehatan mental anak, tetapi juga demi terciptanya harmoni dalam sistem parenting keluarga Indonesia masa kini.

Kakek-Nenek yang Terlalu Memanjakan, Apakah Merusak Disiplin Anak?