Anak Tinggal Bareng Kakek Nenek, Apa Dampaknya Terhadap Pola Asuh?

Ilustrasi nenek dan cucu
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Di tengah dinamika kehidupan modern, fenomena anak yang diasuh oleh kakek dan nenek semakin sering ditemui, terutama di Indonesia. Hal ini terjadi karena berbagai alasan: orang tua bekerja penuh waktu, merantau, bercerai, atau bahkan menjadi pekerja migran di luar negeri. Dalam banyak kasus, anak-anak tinggal bersama kakek dan nenek mereka sejak usia dini hingga sekolah dasar. 

5 Negara dengan Gaya Pola Asuh Terbaik, Indonesia Termasuk?

Namun, bagaimana kondisi ini memengaruhi pola asuh anak secara keseluruhan? Apakah ada dampak positif atau justru risiko perkembangan tertentu? Artikel ini akan membahas secara mendalam aspek psikologis, sosial, dan budaya dari situasi parenting multigenerasi ini.

Kakek-Nenek sebagai Orang Tua Kedua

Di banyak keluarga Indonesia, kakek dan nenek sering kali menjadi figur sentral dalam pengasuhan anak. Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan sejumlah studi sosiologis, jumlah rumah tangga multigenerasi mengalami peningkatan dalam satu dekade terakhir. Situasi ini lebih dominan terjadi di wilayah pedesaan, meski tidak jarang pula dijumpai di kota-kota besar. Peran kakek-nenek dalam parenting bukan hanya bersifat sementara, melainkan berkelanjutan, bahkan menggantikan peran utama orang tua dalam mendidik dan merawat cucu mereka.

Bahaya Media Sosial untuk Anak, Haruskah Indonesia Mengikuti Pola Asuh Orang Australia?

Motivasi utama dari pola ini adalah keterbatasan waktu dan akses orang tua dalam menjalankan perannya, terutama pada keluarga yang mengalami tekanan ekonomi. Selain itu, pada kasus tertentu, orang tua menyerahkan pengasuhan anak kepada orang tuanya sendiri karena dianggap lebih berpengalaman, penuh kasih sayang, dan dapat dipercaya.

Perbedaan Gaya Asuh Antar Generasi

Meski niatnya baik, ada perbedaan signifikan antara pola asuh generasi tua dan pola parenting modern yang dapat memunculkan tantangan. Kakek dan nenek umumnya memiliki pendekatan yang lebih longgar, toleran, dan permisif terhadap perilaku anak. Ini sangat kontras dengan pendekatan disiplin positif atau struktur terarah yang kerap dianjurkan dalam ilmu parenting saat ini.

Halaman Selanjutnya
img_title
10 Tren Parenting 2025 dari Detoks Digital hingga FAFO, Mana yang Paling Tepat?