Pengaruh Pengasuhan Kakek-Nenek Terhadap Kesehatan Mental Anak, Orang Tua Harus Waspada
- Freepik
Dampak Positif terhadap Kesehatan Mental Anak
Bukan tanpa alasan banyak anak merasa lebih dekat secara emosional dengan kakek-nenek. Pendekatan yang penuh kasih sayang dan tidak menghakimi menciptakan ikatan emosional yang kuat. Dalam konteks kesehatan mental, kehadiran kakek-nenek dapat memberikan rasa aman, stabilitas, serta sumber kenyamanan emosional yang penting, terutama bagi anak yang hidup dalam rumah tangga dengan konflik atau tekanan tinggi.
Kehangatan relasi lintas generasi ini juga berperan sebagai pelindung psikologis anak terhadap stres. Anak yang merasa dicintai dan diterima tanpa syarat oleh kakek-nenek cenderung tumbuh dengan rasa percaya diri dan harga diri yang baik. Selain itu, dalam situasi darurat, seperti perceraian orang tua atau kehilangan, peran kakek-nenek bisa menjadi faktor penopang emosional yang sangat penting.
Potensi Dampak Negatif terhadap Kesehatan Mental Anak
Namun, pengasuhan oleh kakek-nenek juga tidak lepas dari potensi dampak negatif terhadap kondisi mental anak, terutama jika tidak disertai dengan koordinasi yang baik dengan orang tua. Pola asuh yang terlalu permisif berisiko menyebabkan anak tumbuh tanpa struktur yang jelas. Hal ini dapat mengganggu proses pembentukan disiplin, batasan diri, dan kemandirian.
Konflik nilai antara orang tua dan kakek-nenek juga bisa membingungkan anak. Ketika kakek-nenek memberikan izin yang bertolak belakang dengan larangan orang tua, anak akan mengalami ketidakpastian dalam memahami aturan. Dalam jangka panjang, inkonsistensi ini berpotensi menimbulkan masalah dalam regulasi emosi, kontrol diri, dan bahkan menurunkan rasa hormat terhadap otoritas.
Tidak hanya itu, pengasuhan yang tidak sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak zaman sekarang juga dapat berdampak pada kurangnya stimulasi kognitif dan sosial yang dibutuhkan untuk tumbuh optimal. Beberapa anak yang terlalu dimanjakan oleh kakek-nenek mungkin mengalami keterlambatan dalam mengembangkan tanggung jawab, daya juang, dan kemampuan adaptasi terhadap tantangan sosial.