Ketahui Jenis-Jenis Kopi, Mana yang Paling Nikmat?

Ilustrasi Kopi
Sumber :
  • VIVA Bali

Lifestyle – Minum kopi bukan sekadar rutinitas pagi, melainkan sebuah ritual yang melibatkan eksplorasi rasa dan aroma yang kompleks. Di balik secangkir minuman hitam pekat yang menghangatkan, tersimpan keragaman varietas biji kopi yang luar biasa, masing-masing menawarkan profil rasa yang unik, dipengaruhi oleh terroir, ketinggian tempat tumbuh, hingga metode pemrosesan. 

Survei Terbaru: Makanan Halal Jadi Faktor Utama dalam Pemilihan Destinasi oleh 9 dari 10 Muslim Indonesia

Bagi para penikmat kopi sejati, pemahaman mendalam tentang jenis-jenis kopi adalah kunci untuk menemukan kenikmatan maksimal. Pertanyaan mendasar yang selalu muncul adalah: dari sekian banyak jenis yang ada, mana yang paling nikmat? 

Jawabannya sangat personal, namun kami akan membedah karakteristik dari empat spesies kopi utama yang mendominasi pasar global, membantu Anda menavigasi dunia kopi yang kaya raya ini.

Empat Pilar Utama Dunia Kopi

Rahasia Meal Prep, Cara Menyajikan Menu Sehat dengan Praktis di Rumah

Secara botani, terdapat lebih dari 100 spesies pohon kopi, tetapi hanya empat yang paling signifikan dan diperdagangkan secara luas. Keempat jenis ini—Arabika, Robusta, Liberika, dan Ekselsa—memiliki ciri khas yang membedakan satu sama lain, mulai dari bentuk biji, kandungan kafein, hingga spektrum rasa yang dihasilkan.

1. Kopi Arabika (Coffea arabica)

Arabika adalah raja kopi, menguasai sekitar 60% hingga 70% produksi kopi dunia. Kopi ini tumbuh ideal di dataran tinggi dengan iklim sejuk dan curah hujan teratur, yang menjadikannya lebih rentan terhadap perubahan iklim dan penyakit. Inilah alasan mengapa harganya cenderung lebih tinggi dibandingkan jenis lain.

Surga Baru Buat Pencinta Kopi, Ada Apa Aja di Jogja Coffee Week 2025?

Karakteristik Rasa: Dikenal karena aroma yang kaya dan kompleks, seringkali memiliki nuansa buah (fruity), bunga (floral), cokelat, atau kacang-kacangan. Ciri khas utamanya adalah keasaman (acidity) yang tinggi namun menyenangkan (bright), menciptakan rasa yang bersih dan segar di lidah.

Kadar Kafein: Relatif rendah, sekitar 1,5% per biji.

Penggunaan: Sangat diminati sebagai kopi single origin berkualitas tinggi dan menjadi basis utama untuk minuman kopi premium, baik espresso maupun brew manual.

2. Kopi Robusta (Coffea canephora)

Menduduki posisi kedua dengan pangsa pasar sekitar 30% hingga 40%. Robusta jauh lebih mudah ditanam dan lebih tahan terhadap penyakit dan iklim panas, seringkali tumbuh di dataran rendah. Nama Robusta sendiri mencerminkan ketahanan pohonnya.

Karakteristik Rasa: Memiliki rasa yang lebih pahit dan lebih kuat (bold), dengan body yang penuh. Profil rasanya sering digambarkan sebagai cokelat gelap atau kacang tanah. Robusta memiliki rasa yang kurang halus dan terkadang memiliki sentuhan karet atau biji-bijian. Keasaman-nya sangat rendah.

Kadar Kafein: Sangat tinggi, dua kali lipat atau lebih dari Arabika, berkisar antara 2,5% hingga 4,5%. Kafein tinggi ini berfungsi sebagai pertahanan alami tanaman terhadap hama.

Penggunaan: Karena crema yang tebal dan body yang kuat, Robusta sering digunakan dalam campuran espresso blend dan kopi instan.

Varian yang Langka dan Eksotis

Dua jenis kopi lainnya, Liberika dan Ekselsa, mewakili persentase yang jauh lebih kecil dari produksi global, namun menawarkan pengalaman rasa yang tak kalah unik dan patut dicoba oleh penikmat sejati.

3. Kopi Liberika (Coffea liberica)

Liberika adalah kopi yang unik karena bentuk bijinya yang tidak simetris dan ukurannya yang lebih besar. Pohonnya juga tumbuh tinggi dan sangat kuat, mampu bertahan di daerah beriklim tropis. Produksi kopi ini sangat terbatas dan memiliki nilai historis, terutama di Asia Tenggara.

Karakteristik Rasa: Profil rasanya sangat berbeda, sering kali asap (smoky), kayu, atau bahkan sedikit floral. Beberapa penikmat mencatat adanya sentuhan buah nangka (jackfruit) yang khas. Body-nya biasanya penuh.

Kadar Kafein: Sedang, lebih tinggi dari Arabika tetapi lebih rendah dari Robusta.

4. Kopi Ekselsa (Coffea liberica var. dewevrei)

Ekselsa kini sering diklasifikasikan sebagai varian dari spesies Liberika, namun secara rasa memiliki ciri yang berbeda. Kopi ini terutama ditemukan di Asia Tenggara.

Karakteristik Rasa: Menawarkan kompleksitas rasa yang memikat. Rasanya cenderung tart dan fruity, tetapi memiliki aftertaste yang panjang dan gelap, menambahkan kedalaman saat dicampur dengan kopi lain. Rasanya sering diperdebatkan berada di tengah-tengah antara Arabika dan Robusta.

Penggunaan: Umumnya digunakan sebagai campuran untuk menambahkan aroma dan memperkaya rasa pada kopi blend lainnya.

Menemukan "Kenikmatan" yang Sejati

Setelah memahami karakteristik dasar keempat jenis ini, muncul pertanyaan krusial: mana yang paling nikmat?

Definisi "nikmat" dalam kopi sangat subjektif dan bergantung pada preferensi individu:

  1. Pencinta Rasa Halus dan Kompleks: Mayoritas akan memilih Arabika. Keasaman yang bright dan aroma yang beragam menawarkan pengalaman minum kopi yang elegan dan berstruktur.
  2. Pencinta Kekuatan dan Body: Jika Anda mencari tendangan kafein yang maksimal, rasa yang pekat, dan pahit yang dominan, Robusta adalah pilihan yang tepat.
  3. Pencari Pengalaman Unik: Liberika dan Ekselsa menawarkan profil rasa yang eksotis dan berbeda. Jika Anda menyukai kopi dengan aroma smoky atau fruity yang tidak biasa, varian langka ini patut dicoba.

Faktor lain yang memengaruhi kenikmatan termasuk tingkat roasting (sangrai), kesegaran biji, dan metode penyeduhan (V60, French Press, Espresso). Kopi Arabika light roast akan menonjolkan keasaman buahnya, sementara Robusta dark roast akan menghasilkan rasa pahit yang ekstrem.

Pada akhirnya, kopi yang paling nikmat adalah kopi yang paling sesuai dengan selera Anda. Eksplorasi adalah kunci. Jangan takut untuk mencoba berbagai jenis kopi dari berbagai daerah—mulai dari Arabika Gayo yang body-nya tebal, Robusta Lampung yang kuat, hingga Liberika dari Filipina—untuk menentukan mana yang benar-benar memuaskan palet rasa pribadi Anda.