Masak Sekali Cukup Buat Tiga Hari, Rahasia Ibu-Ibu Hemat Waktu di Dapur
- Freepik
Lifestyle –Bagi banyak ibu, membagi waktu antara pekerjaan rumah, mengurus anak, dan aktivitas pribadi adalah tantangan tersendiri. Apalagi kalau harus memasak tiga kali sehari, setiap hari. Di tengah kesibukan itu, muncul satu solusi cerdas batch cooking.
Batch cooking bukan hanya cara masak praktis, tapi juga strategi jitu untuk memastikan keluarga tetap makan enak dan sehat meski waktu terbatas. Intinya, masak dalam jumlah besar sekali waktu, lalu simpan dan panaskan kembali saat dibutuhkan.
Batch cooking berarti memasak makanan dalam porsi besar sekaligus, lalu menyimpannya untuk dikonsumsi beberapa kali ke depan biasanya 2–3 hari. Gaya memasak ini sangat cocok untuk ibu bekerja, ibu rumah tangga dengan banyak aktivitas, atau siapa pun yang ingin tetap makan rumahan tapi tanpa repot setiap hari.
Keuntungan batch cooking antara lain:
- Hemat waktu karena tidak perlu masak dari awal setiap kali makan.
- Hemat energi, baik gas, listrik, maupun tenaga.
- Lebih hemat biaya karena bisa membeli bahan dalam jumlah besar sekaligus.
- Tetap bisa menjaga kontrol gizi dan rasa makanan keluarga.
Menu Batch Cooking yang Tahan Lama dan Tetap Lezat
Tidak semua makanan cocok disimpan berhari-hari. Tapi ada beberapa jenis masakan khas Indonesia yang justru semakin enak setelah disimpan, karena bumbunya makin meresap dan teksturnya tidak berubah drastis setelah dipanaskan ulang.
Berikut beberapa rekomendasi menu batch cooking yang bisa disiapkan sekaligus dan disajikan hingga 3 hari ke depan:
1. Semur Daging
Semur punya kuah kental dari kecap dan rempah yang membuat rasanya semakin dalam setelah semalam disimpan. Cukup dipanaskan perlahan, semur tetap lezat disantap hingga 3 hari.
2. Rendang
Rendang adalah rajanya makanan tahan lama. Bahkan bisa bertahan berhari-hari karena dimasak dengan santan, rempah, dan waktu masak yang lama hingga kering. Rasa rendang justru makin kaya setelah didiamkan.
3. Sup Ayam atau Sup Sayur
Masakan berkuah bening seperti sup ayam, sup bening wortel-kentang, atau sop daging cocok untuk batch cooking. Bisa disimpan dalam wadah porsi sekali makan, lalu tinggal panaskan di pagi atau malam hari.
4. Tumisan Bumbu Dasar
Tumis bumbu dasar seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan tomat bisa disimpan dalam wadah tertutup dan menjadi bahan dasar nasi goreng, sayur tumis, hingga lauk balado. Satu jenis tumisan, banyak fungsi.
5. Sayur Lodeh atau Opor Ayam
Meski berbahan santan, lodeh dan opor tetap aman dikonsumsi hingga 2–3 hari asalkan disimpan dengan benar dan dipanaskan pelan agar santan tidak pecah.
Tips Menyimpan Makanan Agar Tetap Aman Dikonsumsi
Batch cooking hanya akan berhasil jika makanan disimpan dengan benar. Salah penyimpanan bisa membuat makanan cepat basi atau kehilangan rasa.
Berikut tips menyimpan makanan hasil batch cooking agar tahan hingga 3 hari:
- Gunakan wadah kedap udara. Pilih wadah kaca atau plastik berkualitas food grade yang bisa ditutup rapat.
- Biarkan makanan dingin dulu. Jangan langsung masukkan ke kulkas dalam keadaan panas. Biarkan suhu ruang tercapai terlebih dahulu.
- Simpan di kulkas maksimal 3 hari. Untuk menu berbahan santan, ayam, atau daging, pastikan disimpan dalam suhu kulkas (di bawah 5°C) dan dikonsumsi dalam waktu 72 jam.
- Panaskan sekali saja. Hindari bolak-balik panaskan makanan karena bisa menurunkan kualitas rasa dan kandungan gizi. Ambil secukupnya, panaskan, dan habiskan.
Penulis buku resep keluarga dan pakar meal prep asal Inggris, Chef Annabel Karmel, telah lama mempopulerkan konsep batch cooking sebagai solusi praktis untuk keluarga sibuk.
Dalam bukunya Real Food Kids Will Love, ia menyampaikan bahwa memasak dalam jumlah besar bukan berarti mengorbankan rasa.
“Bahkan, beberapa hidangan justru terasa lebih enak keesokan harinya karena bumbunya punya waktu lebih lama untuk menyatu,” kata dia.
Menurut Annabel, masakan berkuah seperti semur, sup, dan kari adalah menu terbaik untuk batch cooking. Rasa rempah dan kaldu akan semakin meresap setelah semalaman disimpan.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya memperhatikan tekstur makanan. Sayuran berdaun seperti bayam atau kangkung sebaiknya dimasak fresh, karena mudah layu atau berubah rasa jika dipanaskan berulang. Sebaliknya, sayur keras seperti wortel, kentang, dan buncis lebih tahan panas.
Untuk menjaga rasa dan gizi, ia menyarankan memasak dengan bumbu alami dan tidak terlalu banyak garam. Alasannya, rasa akan menguat sendiri setelah disimpan. Saat menyajikan kembali, tambahkan elemen segar seperti daun bawang, sambal, atau kerupuk agar makanan terasa seperti baru dimasak.
Contoh Jadwal Batch Cooking 3 Hari
Sebagai gambaran, begini contoh sederhana bagaimana satu sesi masak bisa mencukupi makanan selama tiga hari:
Di hari pertama, kamu bisa memasak sup ayam, semur daging, dan sayur lodeh. Pagi harinya, keluarga bisa sarapan dengan sup dan roti. Siangnya, semur daging tinggal dipanaskan dan disantap dengan nasi serta lalapan segar. Malamnya, tinggal panaskan sayur lodeh dan tambahkan tempe goreng sebagai pelengkap.
Di hari kedua, sup bisa dipanaskan kembali atau dijadikan isi nasi tim. Tumisan bumbu dasar yang sudah disiapkan sebelumnya bisa diubah menjadi nasi goreng sayur atau ayam suwir. Malamnya, tinggal panaskan rendang dari stok kulkas.
Hari ketiga, opor ayam bisa jadi menu utama siang atau malam, dan rendang yang tersisa bisa dimanfaatkan sebagai isian roti lapis atau lontong.
Dengan pola ini, kamu tidak perlu masak dari nol setiap waktu makan. Hanya tinggal panaskan, sajikan, dan tambahkan sedikit sentuhan segar.