Singkong Bisa Jadi Racun? Ini Cara Aman Mengolah Singkong agar Tidak Berbahaya

Ilustrasi singkong
Sumber :
  • Freepik

LifestyleSingkong merupakan salah satu bahan pangan pokok yang populer di Indonesia. Selain murah dan mudah ditemukan, singkong juga bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan lezat, mulai dari gorengan, getuk, tape, hingga camilan kekinian seperti singkong keju. Banyak orang menyukainya karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang empuk saat dimasak.

Kapan Waktu Tepat Memulai MPASI? Masih Banyak Orang Tua yang Salah Kaprah

Namun di balik rasanya yang nikmat dan kesannya yang sederhana, singkong ternyata menyimpan potensi bahaya yang belum banyak diketahui. Singkong bisa mengandung zat beracun alami bernama sianida (cyanogenic glycosides), terutama jika dikonsumsi dalam kondisi mentah atau diolah dengan cara yang salah. Jika masuk ke tubuh dalam jumlah banyak, zat ini dapat menyebabkan mual, muntah, pusing, bahkan keracunan serius.

Tapi jangan khawatir, bukan berarti kamu harus menghindari singkong sepenuhnya. Dengan cara pengolahan yang benar, kandungan racun pada singkong bisa dikurangi secara signifikan, bahkan hilang sama sekali. Penting untuk mengenali cara memilih, mengolah, dan memasak singkong agar tetap aman dan lezat dikonsumsi.

Resep Ayam Saus Mentega yang Lezat dan Mudah Dibuat, Cocok untuk Menu Andalan Keluarga

Berikut ini adalah beberapa tips sederhana namun penting untuk mengolah singkong dengan aman di rumah:

1. Pilih Jenis Singkong yang Tepat

Tidak semua jenis singkong memiliki kadar sianida yang sama. Singkong pahit (biasanya digunakan untuk industri atau pakan) mengandung racun lebih tinggi dibanding singkong manis (yang umum dikonsumsi). Pilihlah singkong manis yang kulit luarnya bersih, tidak terlalu tua, dan tidak terlalu keras.

2. Kupas dan Cuci Bersih di Bawah Air Mengalir

Tips Menyimpan Ayam Teriyaki agar Tetap Lezat Saat Dihangatkan, Tidak Kering dan Tetap Gurih!

Sianida pada singkong sebagian besar terdapat pada kulit dan lapisan luar umbinya. Pastikan kamu mengupas seluruh kulit singkong dan mencucinya bersih hingga sisa-sisa getah hilang. Merendamnya dalam air bersih selama beberapa jam juga membantu mengurangi kandungan racun.

3. Rendam Selama Minimal 4–6 Jam

Merendam singkong dalam air mengalir atau air garam selama beberapa jam dapat membantu melepaskan senyawa beracun yang larut air. Ini adalah salah satu langkah penting yang tidak boleh dilewatkan, terutama jika singkong akan diolah dalam jumlah besar.

4. Rebus atau Masak Hingga Benar-Benar Matang

Proses perebusan dapat membantu menghancurkan sisa racun yang masih ada dalam singkong. Pastikan kamu merebus singkong hingga benar-benar empuk dan matang, bukan hanya setengah matang. Hindari mengonsumsi singkong mentah atau hanya dikukus sebentar.

5. Jangan Konsumsi Singkong dalam Jumlah Berlebihan

Meski sudah diolah dengan benar, konsumsi singkong tetap harus dalam jumlah wajar. Mengonsumsinya secara berlebihan, apalagi sebagai satu-satunya sumber karbohidrat, bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan jangka panjang, terutama jika kualitas singkong kurang baik.

Singkong bukanlah musuh bagi kesehatan, justru bisa menjadi sumber energi yang baik jika diolah dengan tepat. Masalah muncul ketika proses pengolahan diabaikan, sehingga racun alami dalam singkong tidak sempat terurai. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa menikmati singkong tanpa rasa khawatir—tetap enak, aman, dan bergizi.

Jadi, sebelum kamu kembali mengolah singkong untuk camilan sore atau menu keluarga, pastikan kamu tahu cara menyajikannya dengan benar. Karena makanan yang aman dimulai dari dapur yang bijak.