Waspada! Begini Cara Mengetahui Makanan Sudah Tidak Layak Konsumsi Agar Terhindar dari Keracunan

Ilustrasi keracunan makanan
Sumber :
  • Freepik

Bakteri seperti Salmonella, E. coli, atau Listeria bisa tumbuh tanpa mengubah warna, bau, maupun rasa makanan. Artinya, meski makanan tampak normal, risiko keracunan tetap ada bila penyimpanan atau penyajiannya tidak tepat.

Apakah Aman Memasak Ayam Setelah 4 Hari Disimpan?

Hal ini ditegaskan oleh profesor sekaligus pakar keamanan pangan dari North Carolina State University, AS, Dr. Benjamin Chapman. Ia menjelaskan bahwa banyak orang terlalu percaya pada panca indera untuk menilai keamanan makanan, padahal itu tidak cukup.

“Bakteri berbahaya tidak selalu mengubah rasa, bau, atau tampilan makanan. Karena itu, aturan paling aman adalah memperhatikan bagaimana makanan disimpan dan berapa lama sudah disajikan,” kata dia dalam wawancaranya bersama NC State Extension Food Safety.

Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Disebut Jadi Penyebab Keracunan MBG, Bahayakah?

Pernyataan ini menekankan bahwa disiplin dalam memperhatikan waktu dan cara penyimpanan jauh lebih penting daripada sekadar mengandalkan firasat bahwa makanan masih terlihat baik.

Aturan Emas dalam Keamanan Pangan

IDAI Sampaikan Surat Terbuka ke Badan Gizi Nasional Usai Kasus Keracunan Massal

Ada pepatah penting dalam keamanan pangan “When in doubt, throw it out” atau “Kalau ragu, lebih baik dibuang.” Prinsip ini memang terdengar sederhana, tetapi bisa menyelamatkan kita dari sakit yang berbahaya. Beberapa tips praktis saat menghadapi makanan yang disuguhkan:

  • Jangan ragu menolak makanan yang tampak mencurigakan.
  • Ambil porsi kecil lebih dulu, jika ada rasa atau bau yang aneh, hentikan.
  • Pilih makanan yang masih dijaga suhunya—makanan panas tetap panas, makanan dingin tetap dingin.
  • Jika menghadiri acara, sebaiknya hindari makanan yang sudah terlalu lama tersaji di meja.
Halaman Selanjutnya
img_title