Sering Kepanasan Saat Tidur? Hati-Hati Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan
- Freepik
Lifestyle –Pernahkah kamu terbangun di malam hari karena tubuh terasa panas dan basah oleh keringat, sampai baju atau seprai ikut lembap? Banyak orang mengira ini hanya karena cuaca panas atau kipas angin yang mati. Padahal, jika hal ini terjadi berulang tanpa alasan jelas, kondisi tersebut bisa menandakan adanya masalah kesehatan.
Fenomena ini dikenal dengan istilah night sweats atau keringat malam. Dalam banyak kasus, penyebabnya memang sederhana, seperti ruangan yang terlalu hangat atau pakaian tidur yang tidak nyaman. Namun, pada sebagian orang, night sweats justru bisa menjadi sinyal adanya gangguan medis yang perlu diperhatikan.
Menurut spesialis tidur dari American Academy of Sleep Medicine, Dr. Andrea Matsumura, night sweats dialami hingga 41% pasien yang datang ke dokter umum.
”Meski ketidakseimbangan hormon sering dianggap sebagai penyebab utamanya, sebenarnya ada banyak faktor lain yang bisa memicunya,” kata dia.
Artinya, night sweats bukan sekadar hal kecil yang bisa diabaikan. Ia bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari perubahan hormon hingga penyakit kronis.
Agar tidak salah mengartikan, penting untuk membedakan mana yang termasuk night sweats dan mana yang hanya kepanasan biasa.
- Kepanasan biasa: biasanya terjadi karena faktor eksternal, seperti suhu ruangan terlalu panas, selimut terlalu tebal, atau pakaian tidur yang tidak menyerap keringat.
- Night sweats: berkeringat berlebih yang membuat pakaian atau seprai basah, terjadi berulang, dan tidak selalu berkaitan dengan suhu kamar.
Jika yang kamu alami lebih ke arah night sweats, maka perlu waspada.
Penyebab Kesehatan yang Umum
Ada beberapa kondisi medis yang diketahui bisa memicu kepanasan atau keringat berlebih di malam hari:
1. Gangguan hormon
- Pada wanita, menopause atau perimenopause sering ditandai dengan hot flashes dan night sweats.
- Gangguan tiroid, terutama hipertiroidisme, meningkatkan metabolisme tubuh sehingga membuat seseorang cepat merasa panas.
Seperti dijelaskan dalam artikel Verywell Health bahwa masalah hormonal dapat mencakup siklus menstruasi, kehamilan, menopause, atau gangguan hormon seperti hipertiroidisme.
2. Infeksi kronis
Infeksi seperti tuberkulosis, HIV, atau infeksi bakteri tertentu bisa menyebabkan demam berkepanjangan yang memicu keringat berlebih di malam hari.
3. Efek samping obat
Beberapa obat, seperti antidepresan, obat hormon, atau obat untuk diabetes, memang bisa menimbulkan efek samping berupa night sweats.
4. Gangguan tidur
Kondisi seperti sleep apnea dapat memicu tubuh mengalami stres saat tidur, sehingga mengeluarkan keringat berlebih.
5. Kondisi metabolik atau kanker tertentu
Dalam kasus yang jarang, night sweats juga bisa terkait dengan kanker limfoma atau masalah metabolisme lain.
Gejala Tambahan yang Harus Diwaspadai
Jika night sweats disertai gejala berikut, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter:
- Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
- Demam yang sering datang
- Jantung berdetak lebih cepat atau tremor
- Mudah lelah dan kehilangan energi
- Sering terbangun dengan perasaan tidak segar
Gejala tambahan ini bisa menjadi tanda bahwa night sweats bukan hanya masalah sepele, melainkan bagian dari kondisi medis yang lebih serius.
Faktor Non-Medis yang Bisa Memperburuk
Selain kondisi medis, ada juga faktor sehari-hari yang dapat memperparah rasa panas di malam hari:
- Suhu kamar terlalu hangat: kamar yang tidak berventilasi baik akan membuat tubuh sulit mendingin.
- Pakaian tidur tidak tepat: bahan sintetis cenderung menahan panas dibandingkan katun.
- Kebiasaan sebelum tidur: konsumsi alkohol, makanan pedas, atau kafein bisa meningkatkan suhu tubuh.
- Stres dan kecemasan: kondisi emosional ini sering membuat tubuh lebih aktif, bahkan saat tidur.
Kapan Harus ke Dokter?
Tidak semua night sweats berbahaya. Namun, jika kamu mengalami hal berikut, sebaiknya segera mencari bantuan medis:
- Night sweats terjadi hampir setiap malam dan mengganggu tidur.
- Disertai gejala tambahan seperti penurunan berat badan, demam, atau kelelahan parah.
- Terjadi setelah memulai pengobatan tertentu dan terasa sangat mengganggu.
Dokter biasanya akan menanyakan riwayat kesehatan, memeriksa obat yang sedang digunakan, hingga melakukan tes darah atau pemeriksaan lain untuk mencari penyebabnya.
Cara Mengatasi Sementara
Sambil mencari tahu penyebab medis, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk membuat tidur lebih nyaman:
- Atur suhu kamar: gunakan AC atau kipas, dan pastikan ventilasi cukup baik.
- Pilih pakaian tidur yang tepat: gunakan bahan katun atau linen yang menyerap keringat.
- Kurangi makanan pemicu: hindari kafein, alkohol, dan makanan pedas menjelang tidur.
- Gunakan teknik relaksasi: meditasi ringan atau pernapasan dalam bisa membantu menurunkan stres.
- Olahraga rutin: aktivitas fisik membantu menjaga keseimbangan hormon dan kualitas tidur.