Kenapa Menopause Bisa Datang Lebih Cepat? Kenali Penyebab Menopause Dini
- Pixaby
Lifestyle –Menopause umumnya terjadi pada wanita di usia 45–55 tahun. Namun, sebagian perempuan mengalaminya lebih cepat, bahkan sebelum usia 40 tahun. Kondisi ini dikenal sebagai menopause dini atau premature menopause.
Dampaknya bukan hanya soal berhentinya menstruasi, tetapi juga risiko kesehatan jangka panjang seperti osteoporosis, penyakit jantung, hingga perubahan suasana hati yang ekstrem.
“Menopause dini bukan hanya soal kesuburan yang berakhir lebih cepat, tapi juga berhubungan dengan meningkatnya risiko masalah kesehatan di masa depan,” kata direktur medis North American Menopause Society, Dr. Stephanie Faubion.
Apa Itu Menopause Dini?
Menopause dini adalah kondisi berhentinya siklus menstruasi secara permanen sebelum usia 40 tahun. Gejala yang muncul mirip dengan menopause biasa, seperti menstruasi yang tidak teratur lalu berhenti, hot flashes (sensasi panas tiba-tiba), kering pada area intim, gangguan tidur, hingga perubahan suasana hati.
Namun, karena terjadi di usia yang relatif muda, banyak perempuan tidak menyadarinya hingga gejala makin jelas.
Penyebab Menopause Dini
1. Faktor Genetik
Riwayat keluarga punya peran besar. Jika ibu atau nenek mengalami menopause lebih awal, kemungkinan besar hal itu bisa menurun. Gen bawaan memengaruhi berapa lama ovarium dapat menghasilkan hormon estrogen.
2. Gangguan Autoimun
Pada kondisi autoimun, sistem kekebalan tubuh justru menyerang organ tubuh sendiri, termasuk ovarium. Akibatnya, produksi hormon bisa terganggu dan menopause datang lebih cepat. Penyakit autoimun seperti tiroiditis Hashimoto atau rheumatoid arthritis sering dikaitkan dengan menopause dini.
3. Gaya Hidup Tidak Sehat
- Merokok: Nikotin mempercepat kerusakan sel telur sehingga cadangan ovarium lebih cepat habis.
- Stres berkepanjangan: Kortisol yang tinggi dalam tubuh bisa memengaruhi keseimbangan hormon reproduksi.
- Kurang gizi atau diet ekstrem: Tubuh kekurangan nutrisi penting seperti zat besi, vitamin D, dan kalsium, yang berperan penting dalam menjaga fungsi ovarium.
4. Faktor Medis dan Pengobatan
Beberapa kondisi medis dan prosedur medis dapat memicu menopause dini, misalnya:
- Kemoterapi dan radioterapi: Sering kali merusak sel telur secara permanen.
- Operasi pengangkatan ovarium: Langsung menyebabkan berhentinya siklus menstruasi.
- Infeksi tertentu: Walaupun jarang, infeksi parah di organ reproduksi juga dapat memengaruhi ovarium.
5. Infeksi atau Penyakit Langka
Beberapa infeksi virus atau kelainan genetik langka (misalnya sindrom Turner) bisa menyebabkan fungsi ovarium berhenti lebih cepat.
Dampak Kesehatan Menopause Dini
Menopause dini bukan hanya soal berhentinya siklus haid, tetapi juga membawa risiko kesehatan jangka panjang seperti
- Osteoporosis: Kekurangan estrogen membuat tulang lebih cepat rapuh.
- Penyakit jantung: Estrogen berperan melindungi pembuluh darah, sehingga risikonya meningkat setelah menopause.
- Gangguan psikologis: Perubahan hormon bisa memicu kecemasan, depresi, atau mood swing.
Cara Menghadapi Menopause Dini
Walau tidak bisa dicegah sepenuhnya, ada langkah-langkah untuk mengelola kondisi ini:
- Konsultasi ke dokter kandungan jika menstruasi berhenti sebelum usia 40.
- Terapi hormon bisa menjadi pilihan untuk menggantikan estrogen yang menurun.
- Pola hidup sehat: berhenti merokok, olahraga teratur, tidur cukup, dan konsumsi makanan bergizi.
- Dukungan emosional: penting untuk kesehatan mental, baik lewat konseling maupun komunitas support group.