Makan Mi Instan Setiap Hari, Bisa Picu Kerusakan Ginjal?
- Freepik
Beberapa studi ilmiah sudah menegaskan hubungan antara konsumsi tinggi natrium termasuk dari mi instan dengan gangguan ginjal. Pertama, sebuah studi di Korea menemukan bahwa konsumsi mi instan secara rutin berkaitan dengan meningkatnya risiko hipertensi. Satu porsi mi instan saja bisa menyumbang natrium dalam jumlah sangat tinggi.
Selain itu, riset di jurnal BMC Nephrology menyebutkan bahwa pola makan dengan asupan natrium tinggi dan kalium rendah meningkatkan risiko penyakit ginjal kronik. Data ini menguatkan dugaan bahwa mi instan jika dikonsumsi harian tanpa kontrol memang bisa menjadi faktor risiko serius bagi kesehatan ginjal.
Ahli ginjal dari Mayo Clinic, Dr. Ivan Porter II, memberikan penjelasan jelas tentang dampak garam berlebih bagi ginjal. Ia mengatakan bahwa menambahkan terlalu banyak garam dalam makanan bukanlah hal yang baik, dan itu bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal kronik.
”Kelebihan natrium membuat ginjal harus membuang lebih banyak cairan, yang akhirnya menaikkan tekanan darah. Jika kondisi ini berlangsung lama, pembuluh darah kecil di ginjal bisa rusak, lalu memicu penyakit ginjal kronik,” kata dia.
Tidak semua orang merasakan dampak negatif konumsi mi dengan cepat. Namun, ada kelompok yang lebih rentan jika sering mengonsumsi mi instan:
- Pasien hipertensi – natrium tinggi bisa memperburuk tekanan darah.
- Pasien diabetes – ginjal sudah lebih rentan akibat komplikasi metabolik.
- Usia lanjut – fungsi ginjal cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
- Mereka dengan riwayat keluarga CKD – faktor genetik juga berperan.