Kenapa Payudara Asimetris? Ini Penyebab Medis dan Non-Medisnya
Selasa, 16 September 2025 - 00:00 WIB
Sumber :
- Freepik
- Pubertas
Pada remaja perempuan, pertumbuhan payudara tidak selalu simetris. Satu sisi bisa berkembang lebih cepat, meski biasanya perbedaan mengecil seiring waktu. - Hormon
Perubahan hormon saat menstruasi, ovulasi, atau kehamilan bisa membuat payudara membesar dan mengendur dengan pola berbeda. - Gaya Hidup & Postur
Kebiasaan olahraga, dominasi penggunaan tangan kanan atau kiri, bahkan posisi tidur bisa memengaruhi otot dada dan elastisitas kulit, sehingga membuat satu sisi terlihat lebih turun. - Genetik & Penuaan
Faktor keturunan berperan besar. Seiring usia, kolagen dan elastin menurun, membuat jaringan penopang payudara melemah dan lebih rentan kendur.
Penyebab Medis yang Perlu Diwaspadai
Meski sebagian besar kasus asimetri payudara normal, ada kondisi medis yang dapat menjadi penyebab:
- Kista atau perubahan fibrokistik: benjolan berisi cairan yang membuat salah satu payudara lebih besar atau terasa berbeda.
- Lesi jinak seperti fibroadenoma (benjolan padat), lipoma (benjolan lemak), atau jaringan parut pasca trauma/operasi.
- Infeksi payudara (mastitis) yang berulang bisa membuat jaringan berubah.
- Fat necrosis (kerusakan jaringan lemak akibat trauma).
- Kanker payudara: asimetri baru yang muncul mendadak, terutama disertai benjolan keras, perubahan kulit, atau keluarnya cairan dari puting, bisa menjadi tanda kanker.
Pakar kesehatan yang mengulas artikel medis untuk Healthline, Dr. Deborah Weatherspoon menjelaskan bahwa asimetri payudara biasanya bukan alasan untuk khawatir.
”Namun, jika perbedaannya sangat mencolok atau kerapatan jaringan payudara tiba-tiba berubah, hal ini bisa menjadi indikasi kanker,” kata dia.
Selain itu, penelitian yang dipublikasikan di Breast Cancer Research juga menemukan kaitan antara asimetri dan risiko kanker. Dari penelitian tersebut, peneliti menemukan bahwa asimetri payudara lebih besar pada perempuan sehat yang kemudian berkembang menjadi kanker payudara dibanding mereka yang tetap bebas penyakit.
Halaman Selanjutnya
”Payudara yang asimetris dapat menjadi indikator yang andal terhadap risiko penyakit payudara di masa depan,” demikian bunyi penelitian tersebut.