Empat Tanda Gejala Diabetes yang Bisa Diketahui Saat Berjalan Kaki
- Freepik
Lifestyle – Pernahkah merasakan ada yang aneh pada kaki ketika Anda berjalan? Jika iya, mungkin sudah saatnya Anda mulai mewaspadai adanya masalah kesehatan serius seperti diabetes.
Diabetes, merupakan suatu kondisi kesehatan yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Diabetes dapat memengaruhi kadar gula darah, sirkulasi, dan kesehatan saraf, yang mengarah pada gejala yang mungkin muncul saat aktivitas harian seperti berjalan. Mengenali tanda-tanda ini sejak dini sangat penting untuk mengelola kesehatan sebelum kondisi semakin parah.
Mengutip situs organisasi pengelolaan Diabetes di Inggris, menyebut beberapa tanda diabetes bisa dirasakan pada kaki. Beberapa tanda tersebut seperti kesemutan, sensasi terbakar pada kaki, ketidaknyamanan saat berjalan atau sakit yang menusuk di kaki merupakan salah satu tanda dari diabetes.
"Sensasi ini bisa lebih parah di malam hari. Beberapa orang juga mungkin mengalami kram otot di kaki mereka. Kram adalah ketika otot tiba-tiba menegang, membuatnya sulit digerakkan. Kram bisa menimbulkan rasa tidak nyaman atau kadang menyakitkan. Jika rasa sakit di kaki Anda disebabkan oleh penyakit arteri perifer, Anda mungkin merasakan sakit saat berjalan atau melakukan aktivitas lain. Jenis rasa sakit ini biasanya hilang ketika Anda beristirahat. Anda juga mungkin mengalami kram menyakitkan di otot pinggul, paha, atau betis. Masalah pada kaki seperti luka juga bisa terasa menyakitkan atau gatal," tulis situs tersebut.
Tanda Gejala Diabetes yang dirasakan Saat Berjalan Kaki
Melansir laman Times of India, ada beberapa tanda atau potensi gejala diabetes yang perlu diwaspadai. Berikut ini rangkumannya!
1. Mengalami sensasi kesemutan di kaki dan tungkai saat berjalan bisa menjadi salah satu tanda awal diabetes. Ini menandakan neuropati perifer, yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi yang merusak saraf di bagian tubuh ekstremitas.
Anda mungkin merasakan kesemutan ringan, sensasi terbakar, atau seperti ditusuk jarum saat berjalan, yang lama-kelamaan bisa berkembang menjadi mati rasa parah.
2. Kram di kaki setelah berjalan jarak pendek juga bisa mengarah pada penyakit arteri perifer diabetik (PAD). Gula darah tinggi dapat menyebabkan arteri menjadi sempit dan kaku, sehingga mengurangi aliran darah ke kaki dan telapak kaki. Kekurangan aliran darah ini dapat menyebabkan rasa sakit, kram, atau rasa berat di betis, paha, atau bokong saat berjalan.
3. Merasa lelah berlebihan setelah berjalan sebentar bisa menjadi tanda kadar gula darah yang berfluktuasi. Baik gula darah tinggi (hiperglikemia) maupun gula darah rendah (hipoglikemia) dapat menyebabkan kelelahan yang intens.
Jika Anda terus-menerus merasa lelah, dan terasa tidak sebanding dengan tingkat aktivitas Anda, itu bisa menunjukkan bahwa tubuh Anda tidak mengelola glukosa dengan baik, sebuah tanda peringatan serius diabetes.
4. Pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki setelah berjalan juga bisa menjadi indikator diabetes. Kondisi ini dapat memengaruhi fungsi ginjal, yang menyebabkan retensi cairan dan mengakibatkan pembengkakan di pergelangan kaki dan kaki.
Jika sepatu Anda tiba-tiba terasa lebih sempit atau kaki terlihat bengkak setelah berjalan, itu bisa jadi karena tubuh kesulitan menangani kelebihan cairan.
Mengapa ini terjadi?
Diabetes dapat merusak pembuluh darah kecil yang menyuplai oksigen ke saraf, sehingga mengganggu fungsinya. Jika tidak ditangani, neuropati bisa memburuk dan menyebabkan hilangnya sensasi.
Sebab neuropati diabetik dapat menimbulkan mati rasa, Anda mungkin tidak menyadari cedera kecil ketika terjadi. Artinya, luka kecil atau lepuh akibat berjalan bisa berkembang menjadi infeksi serius tanpa Anda sadari.
Pemeriksaan kaki secara rutin dan menggunakan sepatu yang nyaman serta pas bisa membantu mencegah komplikasi.
Apa yang harus dilakukan jika Anda menyadari gejala ini?
Diabetes dapat dikelola, terutama jika terdeteksi sejak dini. Catat waktu dan frekuensi munculnya gejala ini. Jika Anda memiliki alat cek gula darah, pantau kadar gula pada berbagai waktu sepanjang hari. Olahraga teratur membantu menjaga sirkulasi dan regulasi gula darah.
Menggunakan alas kaki yang mendukung dapat membantu mencegah cedera dan ketidaknyamanan. Langkah-langkah proaktif seperti pemeriksaan rutin, menjaga pola makan seimbang, tetap aktif, dan mengelola stres dapat membantu mencegah atau mengendalikan diabetes secara efektif.