Dikejar Debt Collector Karena Utang Suami, Apa yang Harus Dilakukan Istri?
- Freepik
Lifestyle –Bayangkan situasi dimana seorang istri yang tidak bekerja tiba-tiba mendapat telepon dari debt collector. Mereka menagih utang suaminya yang menunggak pembayaran. Istri kelimpungan, bingung harus menjawab apa, bahkan merasa terancam.
Kasus seperti ini sering terjadi, terutama ketika suami memiliki utang kartu kredit, pinjaman pribadi, atau cicilan lain yang menunggak. Namun, pertanyaannya apakah istri otomatis bertanggung jawab atas utang suami? Lalu apa yang harus dilakukan saat menghadapi debt collector?
Artikel ini akan membahas secara rinci hak-hak istri, langkah menghadapi penagih utang, hingga panduan agar tidak terjebak rasa takut yang berlebihan.
Apakah Debt Collector Bisa Menagih Istri?
Menurut hukum di Amerika Serikat, penagihan utang diatur oleh Fair Debt Collection Practices Act (FDCPA). Aturan ini membatasi cara penagih menagih utang dan dengan siapa mereka bisa berbicara. Sementara itu, melansir situs resmi Consumer Financial Protection Bureau (CFPB) punya pandangan tersendiri.
“Debt collector boleh menghubungi anggota keluarga seperti pasangan untuk mencari informasi lokasi, tetapi mereka tidak boleh membahas detil utang dengan pihak ketiga," demikian dikutip dari situs resmi cfpb.gov.
Artinya, meskipun istri bisa dihubungi, ia tidak berkewajiban membayar jika tidak ikut menandatangani perjanjian pinjaman. Utang yang ditanggung hanya berlaku bagi nama yang tercantum di kontrak kredit.