Sekali dipinjami Uang Kok Malah Keterusan, Kebiasaan atau Ketergantungan Manfaatkan Orang?
- Freepik
Lifestyle –Pernah mengalami situasi di mana teman atau kerabat datang meminjam uang, dan setelah kita membantu sekali, mereka jadi berulang kali kembali dengan alasan serupa? Fenomena ini cukup sering terjadi dalam hubungan sosial.
Niat awal kita yang sederhana menolong orang yang tampak kesulitan justru bisa berkembang menjadi kebiasaan tidak sehat. Pertanyaannya, mengapa sekali dipinjami uang bisa berubah menjadi pola berulang? Apakah ini murni soal kebutuhan, atau ada faktor psikologis dan manipulasi yang terlibat?
Ada beberapa mekanisme psikologis yang menjelaskan mengapa seseorang bisa ketagihan meminjam uang setelah berhasil melakukannya sekali:
- Kepuasan instan (immediate gratification)
Manusia cenderung memilih jalan cepat untuk memenuhi kebutuhan, meski konsekuensinya berat di masa depan. Meminjam uang terasa seperti solusi cepat dibandingkan menabung atau mengelola keuangan dengan ketat. - Optimism bias
Banyak orang terlalu percaya diri bahwa mereka akan mampu membayar di kemudian hari. Keyakinan seperti “nanti pas gajian bisa kok bayar” sering membuat seseorang meremehkan risiko, meski kenyataannya pembayaran sering tertunda atau malah tidak pernah terjadi. - Tekanan sosial
Dalam beberapa kasus, seseorang meminjam uang untuk menjaga citra atau mengikuti gaya hidup lingkungan sosialnya. Ada dorongan untuk “tetap terlihat mampu” meskipun kondisi finansial sebenarnya tidak mendukung.
Ketiga faktor ini bekerja bersamaan dan bisa membuat perilaku meminjam semakin sulit dihentikan.
Dari Kebiasaan ke Manipulasi Emosional
Hal yang lebih rumit muncul ketika perilaku meminjam uang bercampur dengan manipulasi emosional. Orang yang terbiasa meminjam bisa menggunakan berbagai cara untuk membuat pemberi pinjaman sulit berkata tidak.