Belajar dari Kasus Raya, Bagaimana Cacing Bisa Masuk ke Tubuh Anak?

Ilustrasi cacing gelang
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Belakangan ini, publik digemparkan oleh kasus balita bernama Raya dari Sukabumi, yang tubuhnya dipenuhi cacing gelang hingga keluar dari mulut, hidung, dan bahkan telur cacing sudah bersarang di otaknya. Kejadian ini menjadi peringatan serius tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan anak.

Mengapa Orang Kaya dan Bergelimang Harta Masih Korupsi?

Anak-anak, karena kebiasaan bermain di tanah, memasukkan tangan ke mulut, atau kurang diawasi saat bersentuhan dengan lingkungan, sangat rentan terhadap infeksi cacing. Artikel ini membahas jalur masuk cacing ke tubuh anak, gejala yang perlu diwaspadai, dan langkah pencegahan berbasis bukti. Dengan edukasi tepat, risiko infeksi dapat diminimalkan.

Melansir laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), cacing dapat masuk ke tubuh anak melalui beberapa jalur, yakni:

1. Telur Cacing yang Tertelan (Fecal-Oral Route)

5 Biang Kerok Bau Apek di Rumah, Segera Atasi Sebelum Merusak Kenyamanan!

Anak-anak seringkali tidak sadar bahwa mereka membawa telur cacing di tangan, kuku, atau benda yang mereka pegang. Telur cacing gelang (Ascaris lumbricoides), misalnya, dapat bertahan di tanah yang tercemar tinja dan menjadi infektif setelah beberapa minggu. Anak yang tidak mencuci tangan dengan benar setelah bermain di luar atau sebelum makan dapat menelan telur ini secara tidak sengaja. Begitu tertelan, telur akan menetas di usus dan berkembang menjadi larva yang dapat berpindah ke paru-paru dan organ tubuh lainnya.

2. Menembus Kulit (Contoh: Cacing Tambang)

Cacing tambang (hookworm) dapat masuk ke tubuh manusia melalui kulit yang kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi. Larva cacing ini dapat menembus kulit, biasanya melalui kaki yang telanjang, dan masuk ke dalam tubuh. Setelah masuk, larva akan menuju paru-paru, kemudian ke tenggorokan, dan akhirnya ke usus kecil tempat mereka berkembang menjadi cacing dewasa.

3. Penularan dari Orang ke Orang (Contoh: Cacing Kremi)

Bukan Hanya Cacingan, 7 Ancaman Penyakit Berbahaya Mengintai Anak Akibat Tangan Kotor

Cacing kremi (Enterobius vermicularis) menyebar melalui kontak langsung dengan telur yang terdapat pada kulit sekitar anus penderita. Telur ini dapat menempel pada tangan, pakaian, atau benda lain yang digunakan oleh penderita. Anak-anak yang tidak mencuci tangan dengan benar setelah menyentuh area tersebut dapat menelan telur cacing kremi dan terinfeksi.

4. Konsumsi Makanan atau Minuman yang Tercemar

Makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan telur cacing juga dapat menjadi sumber infeksi. Misalnya, sayuran yang tidak dicuci bersih atau air yang terkontaminasi dapat mengandung telur cacing yang dapat tertelan oleh anak. Setelah tertelan, telur akan menetas di usus dan berkembang menjadi larva yang dapat menyebar ke organ tubuh lainnya.

Mengapa Anak Rentan Terinfeksi Cacing?

Anak-anak memiliki kebiasaan dan kondisi yang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi cacing, antara lain:

  • Kebiasaan Memasukkan Tangan ke Mulut: Anak-anak seringkali memasukkan tangan atau benda ke dalam mulut mereka tanpa menyadari bahwa tangan tersebut mungkin terkontaminasi telur cacing.
  • Kurangnya Kebiasaan Cuci Tangan yang Benar: Anak-anak mungkin belum terbiasa mencuci tangan dengan benar setelah bermain, sebelum makan, atau setelah menggunakan toilet.
  • Kurangnya Pengawasan Orang Tua: Orang tua mungkin tidak selalu mengawasi anak-anak mereka saat bermain di luar rumah, sehingga mereka lebih rentan terpapar lingkungan yang terkontaminasi.
  • Kondisi Lingkungan yang Tidak Higienis: Lingkungan sekitar anak yang tidak bersih, seperti tanah yang terkontaminasi tinja atau air yang tidak bersih, dapat meningkatkan risiko infeksi cacing.

Tanda dan Gejala Infeksi Cacing pada Anak

Infeksi cacing pada anak dapat menunjukkan berbagai gejala, tergantung pada jenis cacing dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Nyeri Perut: Anak mungkin mengeluh sakit perut atau merasa tidak nyaman di perut.
  • Gangguan Pencernaan: Mual, muntah, atau diare dapat terjadi akibat adanya cacing di dalam saluran pencernaan.
  • Penurunan Berat Badan: Infeksi cacing dapat mengganggu penyerapan nutrisi, sehingga anak mengalami penurunan berat badan.
  • Anemia: Beberapa jenis cacing, seperti cacing tambang, dapat menghisap darah dan menyebabkan anemia.
  • Gatal di Area Anus: Cacing kremi dapat menyebabkan rasa gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari.
  • Batuk atau Gejala Pernapasan Lainnya: Jika larva cacing gelang berpindah ke paru-paru, anak dapat mengalami batuk atau gejala pernapasan lainnya.

Cara Mencegah Infeksi Cacing pada Anak

Untuk mencegah infeksi cacing pada anak, beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

  • Mencuci Tangan dengan Sabun dan Air Mengalir: Ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan benar, terutama sebelum makan, setelah bermain, dan setelah menggunakan toilet.
  • Memotong Kuku Anak Secara Rutin: Kuku yang panjang dapat menjadi tempat menempelnya telur cacing. Pastikan kuku anak selalu pendek dan bersih.
  • Menggunakan Alas Kaki Saat Bermain di Luar Rumah: Anak-anak sebaiknya selalu menggunakan alas kaki saat bermain di luar rumah untuk mencegah kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi.
  • Mencuci Sayuran dan Buah dengan Bersih: Pastikan sayuran dan buah yang akan dikonsumsi dicuci bersih dengan air mengalir untuk menghilangkan kemungkinan kontaminasi telur cacing.
  • Memberikan Obat Cacing Secara Rutin: Pemberian obat cacing secara rutin, sesuai dengan anjuran tenaga medis, dapat membantu mencegah infeksi cacing pada anak.
  • Menjaga Kebersihan Lingkungan: Pastikan lingkungan sekitar anak selalu bersih dan bebas dari sampah atau tinja yang dapat menjadi sumber kontaminasi.