Mpok Alpa Meninggal Setelah Melawan Kanker, Bagaimana Gejala Kanker?
- Instagram Mpok Alpa
Lifestyle –Hari ini, Jumat, 15 Agustus 2025, dunia hiburan Indonesia berduka atas kepergian komedian dan presenter, Nina Carolina, yang lebih dikenal sebagai Mpok Alpa. Ia meninggal dunia pada usia 38 tahun setelah berjuang melawan kanker. Kabar duka ini disampaikan oleh sahabatnya, Raffi Ahmad, dalam siaran langsung program FYP di Trans7 pagi ini.
Kepergian Mpok Alpa mengingatkan kita akan pentingnya pemahaman tentang kanker, penyakit yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia atau status sosial.
Artikel ini bertujuan memberikan pemahaman umum tentang kanker, faktor risiko, gejala, pengobatan, dan peluang kesembuhan berdasarkan pandangan ahli onkologi terkemuka di Amerika Serikat.
Apa Itu Kanker?
Kanker adalah kelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali. Sel-sel ini dapat menyerang jaringan tubuh di sekitarnya dan menyebar ke bagian tubuh lain melalui sistem peredaran darah atau getah bening.
“Kanker adalah kelompok penyakit yang dapat menyerang hampir semua jaringan tubuh. Memahami mekanismenya adalah langkah pertama untuk pencegahan dan pengobatan yang efektif,” kata mantan Chief Medical Officer dari American Cancer Society, Dr. Otis Brawley.
Jenis kanker yang paling umum meliputi kanker payudara, paru-paru, usus besar, prostat, dan kulit. Setiap jenis kanker memiliki karakteristik dan cara penanganan yang berbeda.
Faktor Penyebab dan Risiko Kanker
Kanker dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor risiko utama meliputi:
- Genetik dan Riwayat Keluarga: Beberapa jenis kanker memiliki kecenderungan diturunkan dalam keluarga.
- Gaya Hidup: Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, pola makan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko kanker.
- Lingkungan: Paparan terhadap bahan kimia berbahaya, polusi udara, dan radiasi dapat meningkatkan risiko kanker.
- Infeksi: Beberapa infeksi virus, seperti Human Papillomavirus (HPV) dan Hepatitis B, dapat menyebabkan kanker.
Dr. Siddhartha Mukherjee, penulis buku The Emperor of All Maladies, menyatakan bahwa kanker tidak memiliki satu penyebab tunggal.
“Ini kombinasi dari genetika, lingkungan, dan pilihan hidup,” ujarnya.
Gejala dan Deteksi Dini
Gejala kanker dapat bervariasi tergantung pada jenis dan lokasi kanker. Beberapa gejala umum meliputi:
- Benjolan atau pembengkakan pada tubuh.
- Perubahan pada kulit, seperti luka yang tidak sembuh-sembuh.
- Perdarahan yang tidak biasa.
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Kelelahan yang tidak wajar.
Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Pemeriksaan rutin seperti mamografi, Pap smear, dan colonoscopy dapat membantu mendeteksi kanker pada tahap awal.
Pilihan Pengobatan Kanker
Pengobatan kanker bergantung pada jenis, stadium, dan kondisi umum pasien. Pilihan pengobatan utama meliputi:
- Operasi: Mengangkat tumor atau jaringan yang terkena kanker.
- Kemoterapi: Menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker atau menghambat pertumbuhannya.
- Radioterapi: Menggunakan sinar radiasi untuk menghancurkan sel kanker.
- Terapi Target dan Imunoterapi: Pendekatan baru yang menargetkan sel kanker secara spesifik atau meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker.
“Pendekatan pengobatan kanker selalu harus disesuaikan dengan jenis, stadium, dan kondisi pasien. Pilihan terbaik adalah kombinasi yang tepat untuk setiap individu,” kata onkolog dari University of Washington, Dr. Julie Gralow.
Apakah Kanker Bisa Sembuh Total?
Peluang kesembuhan kanker sangat bergantung pada jenis dan stadium kanker saat didiagnosis. Beberapa jenis kanker, seperti kanker testis dan leukemia pada anak-anak, memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi jika dideteksi dan ditangani sejak dini.
Namun, untuk kanker stadium lanjut atau kanker yang telah menyebar, pengobatan bertujuan untuk mengendalikan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup pasien, bukan selalu untuk menyembuhkan total.
“Beberapa pasien bisa mencapai remisi lengkap, tetapi istilah ‘sembuh total’ jarang digunakan karena risiko kekambuhan selalu ada,” Dr. Otis Brawley menekankan.
Pencegahan dan Gaya Hidup Sehat
Meskipun tidak semua kanker dapat dicegah, beberapa langkah berikut dapat mengurangi risiko terkena kanker:
- Diet Seimbang: Konsumsi makanan bergizi dan hindari makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik dapat membantu menjaga berat badan dan mengurangi risiko kanker.
- Tidak Merokok dan Batasi Alkohol: Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker.
- Vaksinasi: Vaksin seperti HPV dan Hepatitis B dapat mencegah kanker tertentu.
- Pemeriksaan Rutin: Deteksi dini melalui pemeriksaan rutin dapat meningkatkan peluang kesembuhan.