9 Tanda Diabetes yang Bisa Terlihat di Kulitmu, Nomor 5 Sering Diabaikan!

Tanda diabetes di kulit
Sumber :
  • Website resmi American Academy of Dermatology Association.

Lifestyle –Tahukah kamu bahwa tubuh sering memberikan kode diam-diam sebelum penyakit serius berkembang? Salah satunya bisa terlihat jelas dari kondisi kulit. Diabetes, misalnya, tidak hanya memengaruhi kadar gula darah, tetapi juga bisa memunculkan berbagai perubahan pada kulit.

Pasien Diabetes Wajib Tahu! 5 Kesalahan Makan Siang di Restoran yang Diam-Diam Berbahaya

Masalahnya, banyak orang tidak sadar bahwa bercak, benjolan, atau luka yang sulit sembuh bisa jadi tanda awal penyakit ini. Beberapa tanda bahkan terlihat sepele dan sering dianggap sebagai masalah kulit biasa, seperti flek cokelat, daging tumbuh, atau kulit yang tampak lebih gelap di area tertentu.

Padahal, mengenali gejala ini sejak dini bisa membantu kamu mendapatkan penanganan yang tepat sebelum komplikasi serius muncul. Lalu, apa saja tanda diabetes yang bisa terdeteksi dari kulit?

Sendok Garpu Karatan Bisa Picu Penyakit? Dokter Ungkap Faktanya

Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini nomor 5 mungkin sering kamu alami tapi tak pernah kamu sangka terkait diabetes seperti dikutip dari laman resmi American Academy of Dermatology Association.

1. Bintik pada tulang kering (Shin spots)

Kondisi kulit ini cukup umum terjadi pada penderita diabetes yang disebut diabetic dermopathy, atau spotted leg syndrome.

Inovasi Teknologi Kesehatan Terbaru dari Cek Kadar Gula Darah Hingga Kadar Lemak Tanpa Tes Darah

Awalnya akan muncul bintik bulat atau oval, biasanya di area tulang kering (shin). Warnanya bisa cokelat atau cokelat kemerahan. Di awal kemunculannya, bintik ini terasa agak bersisik. Lama-kelamaan bintik akan menipis dan bisa meninggalkan lekukan kecil di kulit.

Lantaran warnanya cokelat dan tidak gatal atau sakit, banyak orang menyangka ini adalah flek penuaan. Padahal berbeda. Jika diabetes terkontrol dengan baik, bintik ini biasanya akan memudar dalam 18–24 bulan. Namun, ada juga yang menetap selamanya.

Walaupun tidak berbahaya, jika bintik ini muncul dan Anda belum pernah didiagnosis diabetes, sebaiknya lakukan tes diabetes. Jika Anda sudah diabetes, bicarakan dengan dokter. Beberapa pasien diabetes dengan shin spots punya risiko lebih tinggi mengalami komplikasi seperti neuropati (kerusakan saraf) yang dapat menyebabkan lemah, mati rasa, dan nyeri.

2. Area kulit lebih gelap dan terasa seperti beludru

Jika ada bercak atau garis kulit berwarna gelap dengan tekstur seperti beludru di leher, ketiak, selangkangan, atau area lain, ini bisa jadi tanda prediabetes. Kondisi ini disebut acanthosis nigricans.

Biasanya muncul di bagian belakang leher dan bisa jadi tanda pertama seseorang mengalami diabetes atau prediabetes.

3. Kulit mengeras dan menebal

Penderita diabetes juga bisa mengalami kulit yang terasa keras, tebal, dan terlihat bengkak. Dalam bahasa medisnya scleredema diabeticorum, ini adalah kondisi yang berkembang perlahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, biasanya di punggung atas, bahu, atau leher (tidak pernah di tangan atau kaki). Pada area yang menebal, kulit bisa berubah warna, tapi umumnya tidak terasa sakit.

4. Luka terbuka yang sulit sembuh

Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka panjang dapat merusak saraf dan mengganggu sirkulasi darah. Akibatnya tubuh sulit menyembuhkan luka, terutama di kaki. Luka terbuka ini disebut ulkus diabetik.

Jika Anda didiagnosis diabetes, periksa kaki setiap hari. Jika ada luka, bengkak, perubahan warna, atau tanda lain, segera hubungi dokter.

5. Muncul bintil-bintil kecil

Diabetes yang tidak terkontrol bisa menyebabkan kadar trigliserida (lemak darah) sangat tinggi. Ini bisa memicu kondisi kulit yang disebut eruptive xanthomatosis.

Bintil-bintil ini bisa muncul tiba-tiba, terasa gatal dan nyeri. Pada kulit terang, warnanya bisa kuning; pada kulit gelap, terlihat keabu-abuan dengan semburat kuning di bawahnya. Biasanya muncul di bokong, paha, lipatan siku, atau lutut, tapi bisa juga di bagian lain tubuh. Jika diabetes terkendali, bintil ini biasanya hilang.

6. Benjolan atau bercak kekuningan di sekitar kelopak mata

Benjolan atau bercak ini muncul karena tingginya kadar lemak dalam darah, yang bisa jadi tanda diabetes tidak terkontrol. Kondisi ini disebut xanthelasma.

Baik di kulit terang maupun gelap, benjolan ini akan terlihat kekuningan atau oranye kekuningan, biasanya di tempat yang sama di kedua kelopak mata. Teksturnya bisa lembut atau agak keras.

7. Daging tumbuh (skin tags)

Skin tags adalah daging tumbuh kecil yang tidak berbahaya dan bisa muncul di mana saja. Ada yang menempel rapat di kulit, ada juga yang menggantung pada tangkai kecil. Nama medisnya adalah acrochordons.

Meskipun bisa muncul di mana saja, paling sering ada di kelopak mata, leher, ketiak, dan selangkangan. Memiliki banyak skin tags bisa menjadi tanda diabetes tipe 2.

8. Kumpulan bintil kecil atau bercak timbul

Kondisi ini disebut granuloma annulare. Hubungannya dengan diabetes masih diperdebatkan, tapi beberapa penelitian menemukan kondisi ini lebih sering terjadi pada pasien diabetes.

Granuloma annulare menyebabkan bintil atau bercak yang bisa berwarna seperti kulit, merah, merah muda, atau ungu kebiruan. Pada penderita diabetes, bercak bisa muncul di area yang luas dan hilang-timbul.

9. Bercak kuning, kemerahan, cokelat, atau keunguan di kulit

Kondisi ini disebut necrobiosis lipoidica. Awalnya terlihat satu atau beberapa bercak kemerahan-cokelat di tulang kering (pada kulit terang) atau keunguan (pada kulit gelap).

Seiring waktu, bercak akan melebar menjadi satu atau lebih patch besar berwarna kuning, merah, cokelat, atau keunguan. Bagian tengah bercak biasanya lebih tipis, tampak mengilap seperti lilin, dan terlihat pembuluh darah di bawahnya.