Berat Badan Turun dalam Jumlah Banyak dalam Sebulan Pakai Cuka Apel? Begini Cara Aman Konsumsinya!
- iStock
Lifestyle –Tren minum cuka apel untuk menurunkan berat badan kembali ramai dibicarakan. Banyak yang mengklaim berat badan mereka turun hanya dengan menambahkan satu atau dua sendok makan cuka apel ke dalam rutinitas harian. Tapi, apakah hal itu memang mungkin?
Apakah cuka apel bisa benar-benar membantu kita menurunkan 3 kilogram dalam sebulan?Jawabannya mungkin saja, asalkan penggunaannya dilakukan dengan aman dan diiringi gaya hidup yang sehat.
Menurut CEO dari NY Nutrition Group dan seorang ahli gizi bersertifikat, Dr. Lisa Moskovitz, cuka apel memang bisa membantu proses penurunan berat badan namun bukan sebagai solusi tunggal.
“Capel bisa membantu mengatur nafsu makan dan kadar gula darah, sehingga seseorang secara tidak langsung makan lebih sedikit dan merasa kenyang lebih lama,” kata dia.
Apa sih yang membuat cuka apel dikaitkan dengan penurunan berat badan? Cuka apel terbuat dari fermentasi sari apel, menghasilkan senyawa utama bernama asam asetat (acetic acid).
Senyawa inilah yang memberi cuka apel rasa asam tajam sekaligus manfaat kesehatan potensial. Beberapa efek positif dari asam asetat yang telah diamati antara lain:
- Memperlambat pengosongan lambung, membuat kita kenyang lebih lama.
- Menstabilkan kadar gula darah setelah makan, mencegah lonjakan insulin yang bisa memicu rasa lapar.
- Mengurangi keinginan ngemil berlebihan.
- Menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol (pada beberapa studi hewan).
Namun, perlu ditekankan bahwa cuka apel bukan pembakar lemak, dan tidak bisa menggantikan peran pola makan sehat dan aktivitas fisik.
Apakah Turun 3 Kg dalam Sebulan Itu Realistis?
Menurut banyak ahli gizi, termasuk Moskovitz, penurunan berat badan yang aman dan berkelanjutan berada di kisaran 0,5–1 kg per minggu, atau sekitar 2–4 kg per bulan. Jadi, target turun 3 kg dalam 30 hari masih berada dalam rentang aman asalkan dilakukan tanpa cara ekstrem.
Moskovitz menekankan bahwa cuka apel bisa membantu mencapai target ini jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat, dikombinasikan dengan defisit kalori ringan atau sekitar 300–500 kalori per hari, dan disertai aktivitas fisik ringan hingga sedang secara konsisten.
Panduan Konsumsi Cuka Apel yang Aman
Untuk mendapatkan manfaatnya dan menghindari efek samping, berikut panduan aman konsumsi cuka apel yang bisa kamu ikuti:
- Dosis Ideal
Konsumsi 1–2 sendok makan (15–30 ml) per hari, larutkan dalam segelas air (200 ml atau lebih). Jangan pernah diminum langsung tanpa diencerkan karena dapat mengiritasi tenggorokan dan merusak enamel gigi.
- Waktu Konsumsi
Waktu terbaik adalah sebelum makan besar, seperti sarapan atau makan siang. Cuka apel bisa membantu menekan nafsu makan dan menurunkan lonjakan gula darah setelah makan.
- Variasi Konsumsi
Kalau kamu tidak tahan dengan rasa asam tajam, coba campurkan dengan:
- 1 sdt madu dan air hangat (bukan panas)
- Air lemon dan mint (untuk rasa segar)
- Campuran smoothie rendah kalori
Cuka apel juga bisa dijadikan salad dressing alami atau dicampurkan ke infused water.
Namun perhatikan untuk penderita maag, GERD, atau masalah lambung lainnya. Kemudian wanita hamil dan menyusui (konsultasikan dulu ke dokter), hingga pengguna obat diabetes, insulin, atau diuretik perlu hati-hati mengonsumi cuka apel.
Jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu sebelum menjadikan cuka apel bagian dari rutinitas harian.
Rencana 30 Hari yang Realistis: Kombinasi Cuka Apel dan Gaya Hidup Sehat
Untuk mencapai penurunan berat badan hingga 3 kg dalam sebulan, mengandalkan cuka apel saja tidak cukup. Kamu perlu memadukannya dengan pola makan yang lebih seimbang dan aktivitas fisik ringan yang dilakukan secara konsisten.
Berikut ini gambaran rutinitas yang bisa kamu jalani selama 30 hari ke depan:
Pagi Hari
Setelah bangun tidur dan sebelum sarapan, minumlah segelas air putih berisi 1 sendok makan cuka apel yang sudah diencerkan. Hal ini bisa membantu mengontrol nafsu makan sepanjang pagi dan mengurangi dorongan untuk ngemil.
Untuk sarapan, pilih menu tinggi serat dan protein seperti oatmeal dengan buah segar atau telur rebus dengan roti gandum. Hindari makanan tinggi gula atau tepung olahan yang cepat meningkatkan kadar insulin.
Siang Hari
Sebelum makan siang, ulangi konsumsi cuka apel (maksimal 2 kali sehari). Pilih menu yang terdiri dari:
- Sumber protein tanpa lemak (ayam, ikan, tahu, tempe)
- Banyak sayuran hijau
- Karbohidrat kompleks (nasi merah, ubi, kentang kukus)
Minumlah air putih secara rutin untuk menjaga hidrasi dan menghindari lapar palsu.
Sore dan Malam Hari
Saat sore, pilih camilan sehat seperti buah potong, greek yoghurt tanpa gula, atau segenggam kacang. Hindari makanan olahan atau minuman manis dalam kemasan.
Untuk makan malam, usahakan lebih ringan dari siang hari. Contohnya: sup sayuran dengan telur rebus atau tahu panggang. Tidak perlu mengonsumsi cuka apel lagi di malam hari, terutama jika kamu punya masalah lambung.
Akhir Pekan Tetap Aktif
Meski akhir pekan sering dijadikan alasan untuk "cheat day", cobalah tetap menjaga keseimbangan. Kamu boleh makan lebih santai, tapi jangan berlebihan. Tetap minum cuka apel di pagi hari, dan usahakan tetap aktif jalan pagi, yoga ringan, atau beres-beres rumah.
Aktivitas Fisik Ringan
Tidak perlu olahraga berat. Jalan kaki 30 menit per hari, naik-turun tangga, atau peregangan rutin sudah cukup untuk membakar kalori tambahan. Jika kamu punya waktu lebih, tambahkan sesi workout ringan 2–3 kali seminggu.
Contoh Menu Harian Penurun Berat Badan + Cuka Apel
Pagi:
- Segelas air + 1 sdm cuka apel
- Oatmeal dengan pisang dan chia seed
Siang:
- Nasi merah + ayam panggang + tumis sayuran
- Air putih atau infused water
Camilan sore:
- Buah segar atau yoghurt rendah lemak
Malam:
- Sup bening + telur rebus
- Air hangat atau teh herbal (tanpa gula)
Efek Samping yang Perlu Diwaspadai
Walau cuka apel tergolong aman dalam jumlah kecil, kamu tetap harus berhati-hati. Beberapa efek samping yang bisa terjadi jika dikonsumsi berlebihan antara lain:
- Iritasi lambung atau perih di ulu hati
- Kerusakan enamel gigi jika sering diminum tanpa sedotan
- Penurunan kadar kalium dalam tubuh jika dikonsumsi berlebihan dan terus-menerus