Rambut Ungkap Kondisi Kesehatanmu, Hati-hati Tanda Ini Bisa Jadi Kanker
- Freepik
Lifestyle –Memikirkan kesehatan rambut memang sudah biasa. Tapi, bisa jadi kamu melewatkan sinyal tersembunyi yang rambutmu berikan tentang kondisi kesehatan tubuhmu.
Penelitian menunjukkan bahwa perubahan pada tampilan, tekstur, atau ketebalan rambut bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Berikut penjelasannya, termasuk kaitannya dengan genetik, stres, hingga kekurangan nutrisi seperti dilansir dari laman everydayhealth.
1. Stres dan Gen Bisa Membuat Rambut Beruban Lebih Cepat
Beruban adalah bagian alami dari proses penuaan karena folikel rambut menghasilkan lebih sedikit pigmen seiring bertambahnya usia. Namun, stres juga dapat mempercepat proses ini, menurut penelitian yang menunjukkan bahwa stres dapat merusak DNA dan bahkan menyebabkan rambut rontok.
Stres oksidatif yang terjadi ketika molekul tertentu merusak sel dan jaringan tubuh juga dianggap berperan dalam mempercepat uban.
"Stres oksidatif (ketika radikal bebas menghambat proses perbaikan tubuh) dapat memengaruhi sel-sel penghasil pigmen," jelas dokter kulit dari Permanente Medical Group di Vallejo, California, Dr. Paradi Mirmirani.
Genetik juga berperan. Jika orang tuamu mulai beruban di usia tertentu, besar kemungkinan kamu juga akan mengalaminya di usia yang sama.
2. Rambut Rapuh Bisa Jadi Tanda Sindrom Cushing
Rambut yang mudah patah dan rapuh bisa menjadi salah satu gejala sindrom Cushing, yaitu kondisi langka yang disebabkan oleh kadar kortisol (hormon stres) yang terlalu tinggi.
Gejala lainnya lebih mencolok, seperti tekanan darah tinggi, mudah memar, kelelahan, dan nyeri punggung. Jika sindrom Cushing disebabkan oleh obat-obatan, maka dosisnya bisa disesuaikan. Namun jika penyebabnya adalah tumor ganas, diperlukan operasi, kemoterapi, atau terapi radiasi.
3. Rambut Menipis Bisa Menunjukkan Masalah Tiroid
Jika kamu mengalami kerontokan berlebih atau perubahan pada tekstur rambut, bisa jadi itu pertanda hipotiroidisme, yaitu ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid.
Sekitar 4,6% orang Amerika usia 12 tahun ke atas mengalami kondisi ini, meskipun sebagian besar dalam bentuk ringan. Selain rambut menipis, gejala lain termasuk nyeri leher, kulit kering, berat badan naik. Ada juga gejala seperti bicara dan gerak lambat, lidah membesar, sakit tenggorokan dan kulit kekuningan (jaundice)
Tes TSH (Thyroid-Stimulating Hormone) dapat membantu diagnosis, dan pengobatannya melibatkan pemberian obat hormon tiroid.
4. Rambut Rontok Bisa Jadi Tanda Anemia
Kalau kamu melihat lebih banyak rambut rontok di sisir atau kamar mandi, itu bisa jadi tanda anemia defisiensi zat besi, dan kamu sebaiknya melakukan pemeriksaan darah.
Dr. Mirmirani mengungkapkan bahwa ia lebih sering memeriksa kadar zat besi pada pasien vegetarian atau perempuan dengan menstruasi berat, karena dua kondisi ini meningkatkan risiko kekurangan zat besi.
Meski belum sepenuhnya dipahami bagaimana kekurangan zat besi menyebabkan kerontokan rambut, zat besi penting dalam proses biologis dan kimia tubuh, termasuk pertumbuhan rambut, menurut Dr. Rebecca Baxt, dokter kulit di Paramus, New Jersey. Bila kamu memang kekurangan zat besi, menambah asupan makanan kaya zat besi atau suplemen bisa membantu.
Rambut juga bisa rontok sementara akibat perubahan hormon estrogen yang tiba-tiba, misalnya setelah melahirkan atau berhenti minum pil KB.
5. Kerontokan Rambut Bisa Menunjukkan Kekurangan Protein
Protein sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan rambut. Kekurangan protein dikaitkan dengan rambut rontok dan menipis. Untungnya, ini bukan masalah umum di Amerika Serikat.
Dr. Mirmirani menyebutkan bahwa rata-rata orang dewasa membutuhkan sekitar 0,36 gram protein per pon berat badan per hari. Sumber protein terbaik meliputi:
Yogurt Yunani tanpa lemak
Lentil
Telur
Salmon liar
Namun, mereka yang mengalami masalah pencernaan atau baru menjalani operasi bypass lambung bisa mengalami kesulitan mencerna protein. Jika kamu memiliki kondisi ini, konsultasikan ke dokter sebelum mengubah pola makan.
6. Serpihan Putih atau Kuning Bisa Jadi Ketombe
Jika kamu melihat serpihan putih atau kuning di rambut, bahu, atau bahkan alis, itu bisa jadi tanda ketombe, kondisi kulit kepala kronis yang umum terjadi.
Ketombe biasanya tidak menunjukkan masalah kesehatan serius dan bisa diatasi dengan sampo anti-ketombe, baik yang dijual bebas atau dengan resep dokter. Salah satu penyebab umum ketombe adalah dermatitis seboroik, yang ditandai dengan bercak kulit berminyak, bersisik, ruam, dan rasa gatal.
Penyebab ketombe lainnya antara lain:
Jamur mirip ragi bernama Malassezia
Kulit kering
Sensitivitas terhadap produk rambut
Psoriasis
Eksim
Cara Menghindari Kerusakan Rambut
Meski masalah rambut bisa jadi cerminan dari kondisi tubuh, perawatan rambut yang terlalu ekstrem bisa menutupi gejala tersebut, sehingga kamu sulit melihat sinyal dari tubuhmu.
Menurut Dr. Mirmirani, keluhan paling umum dari pasien justru berasal dari kerusakan akibat pewarnaan atau penggunaan alat panas seperti catokan dan hair dryer.
Tania Moran, penata rambut bersertifikat dari Swank Hair Salon, New York City, mengatakan bahwa terlalu sering menggunakan alat panas bisa membuat rambut kering, rapuh, dan sulit diatur. Ia menyarankan untuk menggunakan maksimal satu alat panas per hari, dan hanya sesekali menggunakan dua sekaligus.
Jika kamu memang perlu menggunakan alat panas, selalu gunakan produk pelindung rambut seperti serum atau shine drops, yang bisa mengurangi kerusakan akibat panas langsung maupun tidak langsung.
Mewarnai rambut di salon umumnya aman, namun bleaching dan pewarnaan di rumah bisa berdampak buruk. Untuk menguranginya, gunakan produk khusus untuk rambut yang sudah diwarnai.
"Setelah pewarnaan, gunakan sampo pelembap yang dirancang untuk menjaga warna rambut," ujar Moran.