Dulu Nggak Bisa Diam di Rumah, Sekarang Weekend Pilih Tidur Aja, Ini Alasannya Secara Psikologis

Ilustrasi tidur
Sumber :
  • Pixabay/congerdesign

Lifestyle –Dulu rasanya nggak lengkap kalau weekend cuma dihabiskan di rumah. Sabtu malam wajib nongkrong, Minggu harus jalan-jalan. Tapi sekarang? Pikiran ‘mager’, tubuh pegal, dan mata langsung terpejam saat rebahan. Tiba-tiba, tidur siang sampai sore jadi highlight weekend yang paling ditunggu.

Harga Tiket dan Panduan Transportasi ke Jakarta Fair 2025

Pertanyaannya, kenapa setelah dewasa kita lebih suka diam di rumah, bahkan tidur sepanjang akhir pekan? Apakah kita jadi pemalas? Tidak punya teman? Sudah basi?
Ternyata tidak sesederhana itu. Menurut psikolog dari Harvard dan penulis buku Emotional Agility, Dr. Susan David, ini semua adalah bagian dari proses pematangan emosi dan perubahan prioritas hidup.

Anak Nggak Mau Tidur Siang? Ini Trik Biar Orang Tua Dapat Me Time

Seiring bertambahnya usia, kita mulai menyadari satu hal penting energi itu terbatas. Jika dulu kita bisa bangun pagi, kuliah seharian, lanjut nonton konser, dan masih kuat nongkrong tengah malam, kini menghabiskan satu hari penuh di luar rumah saja bisa bikin badan remuk dua hari berikutnya.

Tanggung jawab juga ikut bertambah, bekerja 5-6 hari seminggu, urus rumah atau keluarga, masalah keuangan yang nyata dan drama kantor atau tekanan sosial. Semua itu menguras energi mental dan emosional, bukan hanya fisik. Akhir pekan pun bukan lagi ajang pelampiasan, tapi momen pemulihan.

Capek Tapi Dibilang Cuma di Rumah. Kenapa Jadi Ibu Rumah Tangga Itu Nggak Semudah Kelihatannya?”

“Manusia dewasa yang sehat secara emosional tahu kapan mereka perlu istirahat. Itu bukan kelemahan, tapi bentuk keberanian untuk peduli pada diri sendiri,” Dr. Susan David menjelaskan.

Tidur di rumah saat weekend bukan kemunduran sosial, tapi tindakan sadar untuk memulihkan diri.

Istirahat Bukan Malas, Tapi Pemulihan Emosi

Ada persepsi sosial yang menempel kuat di banyak orang: kalau tidur siang atau rebahan seharian, berarti kamu pemalas. Padahal, tidur dan diam bisa jadi satu-satunya waktu ketika kita benar-benar membiarkan sistem tubuh dan otak memulihkan diri dari:

  • Kejenuhan kerja
  • Kelelahan sosial
  • Overthinking harian
  • Kebutuhan fisik yang tertunda

Tidur dan diam juga punya fungsi terapeutik. Mereka memperlambat detak dunia yang terlalu cepat, dan memberi ruang untuk kita memproses apa yang terjadi selama weekdays.

Dulu Cari Validasi, Sekarang Cari Ketulusan

Saat masih remaja atau awal 20-an, kita sering merasa perlu hadir di mana-mana:

  • Undangan ulang tahun
  • Acara kampus
  • Nongkrong demi eksistensi
  • Update story biar dianggap seru

Ini disebut sebagai dorongan untuk mencari validasi eksternal, keinginan agar orang lain menganggap kita menarik, asik, seru, dan aktif.

Tapi seiring waktu dan pengalaman, validasi dari luar makin terasa tidak penting, yang kita cari adalah koneksi yang tulus, pertemanan yang membuat tenang, dan kegiatan yang benar-benar kita nikmati.

Dr. Susan David menekankan bahwa kematangan emosional muncul ketika seseorang mulai memilih berdasarkan nilai dan kebutuhan batinnya sendiri, bukan sekadar harapan sosial.”

FOMO Menjadi JOMO

FOMO (Fear of Missing Out) dulu membuat kita takut jika tidak ikut nongkrong atau kumpul. Tapi setelah dewasa, banyak orang mengalami transisi ke JOMO (Joy of Missing Out) yakni rasa tenang dan bahagia saat tidak ikut keramaian. JOMO bukan berarti anti-sosial, tapi bentuk kebebasan emosional ketika kamu tidak merasa perlu membuktikan apa pun ke orang lain.

Menurut riset yang dikutip Dr. David, istirahat yang cukup di akhir pekan bisa membantu otak memproses stres, meningkatkan kreativitas, dan memperbaiki moodEfeknya:

  • Fokus kerja meningkat di hari Senin
  • Emosi lebih stabil
  • Risiko burnout menurun

Tidur bukan berarti malas, justru ia adalah investasi jangka panjang untuk produktivitas.

Kesendirian Bukan Kesepian

Banyak orang takut menghabiskan waktu sendirian karena takut dianggap sepi. Padahal, kesendirian yang dipilih dengan sadar berbeda dari kesepian.

Saat kamu memilih untuk istirahat di rumah, kamu memberi waktu untuk:

  • Mengenal diri sendiri
  • Mendengar isi kepala yang tertutup bising
  • Menyusun ulang prioritas hidup

“Kesepian adalah saat kamu ingin ditemani tapi tidak ada yang datang. Kesendirian adalah saat kamu memilih sendiri karena kamu nyaman dengan dirimu sendiri,” tulis Susan David.