Sering Pilih Telur Besar? Hati-Hati, Bisa Jadi Malah Rugi!

Ilustrasi simpan telur
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Kita semua pasti pernah memilih telur di pasar atau supermarket. Banyak dari kita termasuk ibu kita sendiri secara otomatis memilih telur ukuran besar. Alasannya sederhana terlihat lebih banyak isinya dan seolah-olah lebih menguntungkan. Tapi, benarkah telur besar itu lebih baik?

Konsumsi Telur Setiap Hari Bikin Kulit Kusam dan Berminyak? Cek Faktanya!

 

Ternyata, tidak juga. Bahkan, menurut sejumlah produsen telur di Asia Tenggara dan pakar kesehatan asal Singapura, Dr. Mark Leong, D.H.SC, telur berukuran besar justru punya potensi risiko yang sering tidak disadari. Yuk, simak penjelasannya dalam artikel ini.

Telur Bikin Bisul? Ini Mitos atau Fakta Ilmiah yang Harus Kamu Tahu!

 

Dalam unggahan di akun TikTok miliknya, Dr. Mark sendiri mengaku sempat mendapat kesempatan untuk mengunjungi sejumlah produsen telur berskala besar di Singapura dan Malaysia. Saat itu dirinya dibuat terkejut dengan satu fakta penting yang hampir tidak pernah dibicarakan di public yang mana telur besar berasal dari ayam yang sudah tua.

Kamu Sering Goreng Telur Begini? Hati-Hati, Bisa Picu Kanker!

 

Menurut para peternak, kata dia, ayam yang sudah tua memang menghasilkan telur dengan ukuran lebih besar. Tapi, mereka juga menegaskan bahwa ayam yang lebih tua jauh lebih rentan terhadap infeksi, dan kualitas telur yang dihasilkan juga tidak sebaik ayam muda.

 

"Telur yang lebih besar berasal dari ayam yang lebih tua dan ayam yang lebih tua lebih rentan terhadap infeksi karena kulit telur jauh lebih tipis. Telur yang lebih kecil biasanya berasal dari ayam yang lebih muda dan lebih sehat. Jadi, telur yang lebih besar cenderung memiliki cangkang yang lebih tipis yang berarti membuatnya rentan terhadap kontaminasi dan lebih rapuh," kata dia dikutip dari akun TikTok resmi miliknya.

 

Jadi, meskipun secara visual telur besar terlihat lebih menguntungkan, ternyata tidak selalu lebih aman.

 

Telur Kecil Justru Lebih Aman, Ini Alasannya

1. Cangkangnya Lebih Tebal dan Tahan Kontaminasi

Telur kecil biasanya berasal dari ayam muda. Nah, ayam muda umumnya memiliki sistem imun yang lebih baik dan mampu memproduksi telur dengan cangkang lebih tebal dan padat.

 

Sebaliknya, telur besar dari ayam tua cenderung memiliki cangkang yang lebih tipis dan rapuh. Tanpa disadari, cangkang tipis ini lebih mudah retak dan bisa membuka celah bagi bakteri seperti Salmonella masuk ke dalam telur.

 

"Telur yang lebih besar cenderung memiliki cangkang yang lebih tipis yang berarti membuatnya rentan terhadap kontaminasi dan lebih rapuh," ungkap Dr. Mark Leong.

 

2. Risiko Retak Mikro Lebih Kecil

Pernah menemukan telur yang tampaknya utuh, tapi saat disentuh terasa “keropos”? Ini sering terjadi pada telur berukuran besar. Retakan mikro semacam ini sulit dilihat mata, tapi sangat berbahaya. Seperti diketahui, cangkang yang retak, meski tak terlihat jelas, bisa menjadi pintu masuk patogen. Begitu telur tercemar, sulit dibersihkan tanpa merusak kandungannya. Itulah sebabnya, semakin tebal cangkangnya, semakin baik kualitas dan keamanannya.

 

3. Kuning Telur Lebih Cerah dan Padat

Fakta menarik lainnya telur kecil sering kali memiliki kuning telur yang lebih cerah dan bentuknya lebih bulat. Ini biasanya menjadi indikator kesegaran dan nutrisi telur yang lebih optimal.

 

"Faktanya, beberapa telur yang lebih kecil memiliki kuning telur yang lebih cerah dan cangkang yang lebih kuat. Artinya, telur-telur itu sebenarnya lebih segar dan bersih," kata dia.

 

Tips Cerdas Memilih Telur: Jangan Tertipu Label XXL

Nah, agar kamu nggak salah pilih lagi saat belanja telur, ini beberapa tips dari Dr. Mark Leong dan para peternak yang bisa langsung kamu praktikkan:

 

1. Pilih Telur Ukuran Kecil hingga Medium

Lebih padat, lebih kuat, dan biasanya lebih segar. Kalau memungkinkan, pilih yang berasal dari ayam kampung atau peternakan lokal.

 

2. Tekan Cangkang Secara Lembut

Jangan langsung masukkan telur ke keranjang. Coba tekan pelan cangkangnya. Kalau terasa rapuh atau mudah pecah, sebaiknya hindari.

 

"Tekan dengan lembut karena cangkang yang lemah biasanya rapuh dan itu adalah tanda bahaya yang harus Anda hindari," kata dia.

 

3. Cek Retakan atau Kerusakan

 

Telur dengan cangkang pecah, bahkan retakan kecil, sebaiknya tidak dikonsumsi. Risiko kontaminasi sangat besar, bahkan jika telur masih terlihat utuh.

 

4. Abaikan Label “XXL” atau “Premium Size”

Label besar bukan jaminan kualitas. Banyak label hanya gimmick marketing. Fokuslah pada kondisi cangkang dan asal peternakan.

 

“Ukuran bukan berarti memiliki kualitas premium. yang lebih penting adalah kesehatan ayam dan bagaimana ayam diberi makan sehingga menghasilkan telur yang baik. Jadi lain kali Anda membeli telur kecil tidak berarti setara kualitasnya. itu berarti lebih aman,” kata dia.