Sering Lidah Kering dan Lengket? Bisa Tanda Diabetes atau Masalah Tiroid

Ilustrasi lidah manusia
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Siapa sangka rasa kering di lidah atau mulut bisa jadi sinyal tubuh sedang menghadapi masalah serius? Banyak orang mengira mulut kering hanyalah tanda dehidrasi biasa, terutama setelah begadang, habis makan asin, atau kurang minum air putih.

Kelihatannya Sehat, Tapi Ternyata Teh Manis Pagi-Pagi Bisa Picu Masalah Ini!

Tapi jika mulut dan lidah terasa kering terus-menerus, bahkan terasa lengket saat bangun tidur, itu bisa jadi gejala dari kondisi medis bernama xerostomia. Ternyata, mulut kering kronis ini bisa berkaitan langsung dengan diabetes mellitus atau gangguan tiroid, dua penyakit metabolik yang sering berkembang tanpa gejala jelas di awal.

Apa Itu Xerostomia?

Secara medis, xerostomia adalah kondisi di mana produksi air liur berkurang drastis, sehingga mulut terasa kering, lengket, dan tidak nyaman. Air liur bukan cuma pelumas mulut, tapi juga berperan penting dalam:

  • Menjaga kelembapan jaringan mulut.
  • Membantu mencerna makanan.
  • Menetralisir asam dan melindungi gigi dari bakteri.
Bukan karena Belum Sikat Gigi, Bau Napas Bisa Jadi Tanda Diabetes, hingga Masalah Ginjal dan Hati!

Menurut profesor di bidang kedokteran gigi dari University at Buffalo, Dr. Michael Glick,  air liur adalah bagian dari sistem imun alami kita. Ketika produksi air liur terganggu, bukan hanya kenyamanan yang terganggu, tapi juga keseimbangan biologis mulut.

Gejala Xerostomia yang Sering Diabaikan

Xerostomia tidak selalu langsung terasa ekstrem. Gejalanya bisa ringan namun menetap, seperti:

  • Lidah terasa kasar, kering, dan lengket.
  • Haus terus-menerus meskipun sudah cukup minum.
  • Sulit mengunyah atau menelan makanan kering.
  • Bau mulut yang sulit hilang.
  • Bibir mudah pecah-pecah.
  • Mulut terasa seperti terbakar atau perih, terutama malam hari.
  • Sulit merasakan rasa makanan (taste bud terganggu).
Sering Ngompol Padahal Sudah Dewasa? Bisa Jadi Tanda Gangguan Serius!

Kalau kamu mengalami beberapa gejala di atas dalam beberapa hari berturut-turut, bisa jadi tubuh sedang memberi tanda adanya gangguan yang lebih dalam.

Hubungan Xerostomia dan Diabetes

Mulut kering merupakan gejala umum pada penderita diabetes, terutama jika kadar gula darah tidak terkontrol. Bagaimana bisa?

  • Kadar gula tinggi membuat cairan tubuh cepat menguap, termasuk dari kelenjar ludah.
  • Kerusakan saraf otonom (neuropati diabetik) juga bisa mengganggu fungsi kelenjar ludah.
  • Akibatnya, air liur yang dihasilkan lebih sedikit dan lebih kental dari biasanya.

Dr. Michael Glick menyebutkan bahwa sekitar 40–80% penderita diabetes mengalami keluhan mulut kering. Bahkan, pada sebagian orang, xerostomia bisa menjadi tanda awal sebelum diabetes terdiagnosis secara resmi. 

Mulut Kering & Gangguan Tiroid: Apa Hubungannya?

Gangguan tiroid, baik hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) maupun hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif), juga dapat menyebabkan mulut kering.

Pada hipotiroidisme:

  • Produksi air liur melambat karena metabolisme tubuh secara keseluruhan menurun.
  • Air liur yang dihasilkan cenderung lebih kental.
  • Ditambah gejala lain seperti kelelahan kronis, kulit kering, sembelit, dan berat badan naik.

Pada hipertiroidisme:

  • Tubuh kehilangan cairan lebih cepat akibat peningkatan suhu tubuh dan metabolisme.
  • Pasien cenderung lebih sering haus, berkeringat, dan merasa gelisah.
  • Xerostomia bisa disertai tangan gemetar, jantung berdebar, dan berat badan turun drastis.

Kedua kondisi tiroid ini mengganggu sistem saraf yang mengontrol kelenjar ludah, dan sering kali datang tanpa gejala yang langsung dikenali.

Bahaya Jika Dibiarkan: Lebih dari Sekadar Tidak Nyaman

Xerostomia bukan hanya soal mulut terasa tidak enak. Dalam jangka panjang, dampaknya bisa serius:

  • Gigi berlubang dan radang gusi meningkat drastis karena air liur tidak cukup melindungi mulut.
  • Infeksi jamur (kandidiasis) mudah terjadi karena lingkungan mulut yang kering.
  • Gangguan tidur akibat sering terbangun karena rasa haus.
  • Kesulitan bicara dan makan, yang bisa menurunkan asupan gizi dan kepercayaan diri.
  • Penurunan kualitas hidup, terutama pada lansia atau penderita penyakit kronis.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasi jika kamu mengalami:

  • Lidah dan mulut terasa kering terus-menerus selama lebih dari 7 hari, tanpa sebab yang jelas.
  • Sering haus, disertai buang air kecil berlebihan.
  • Berat badan berubah drastis.
  • Terasa lemas, mudah lelah, atau merasa “tidak normal” secara umum.

Dokter akan menyarankan beberapa tes, seperti:

  • Tes gula darah (puasa, HbA1c).
  • Tes fungsi tiroid (TSH, T3, T4).
  • Evaluasi kondisi kelenjar ludah dan pemeriksaan fisik rongga mulut.

Tips Mengatasi dan Mencegah Xerostomia

Meskipun penyebab utamanya medis, ada beberapa cara yang bisa membantu meredakan gejala mulut kering dengan menerapkan gaya hidup sehat dan perawatan seperti:

  • Minum air putih secara rutin, terutama sebelum tidur dan setelah bangun.
  • Hindari kafein, alkohol, dan rokok.
  • Gunakan humidifier di kamar tidur.

Perangsang Air Liur:

  • Kunyah permen bebas gula atau permen xylitol.
  • Makan buah berair seperti jeruk atau semangka.
  • Jangan biarkan mulut kosong terlalu lama.

Produk Medis:

  • Gunakan gel atau semprotan pelembap mulut.
  • Sikat gigi dengan pasta gigi bebas deterjen (SLS-free).
  • Berkumur dengan obat kumur bebas alkohol.

Cek Rutin:

  • Periksakan diri ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.
  • Jika kamu sudah memiliki diabetes atau gangguan tiroid, beritahu dokter gigi agar perawatannya bisa disesuaikan.

Xerostomia mungkin terlihat seperti keluhan kecil, tapi bisa jadi alarm tubuh terhadap gangguan metabolik seperti diabetes atau tiroid. Jangan tunggu sampai infeksi datang atau mulut terasa sangat tidak nyaman baru periksa ke dokter.

Kalau lidah terasa kering, lengket, dan gejala itu terjadi terus-menerus meski kamu sudah cukup minum air, mungkin sudah waktunya mengecek lebih dalam. Ingat, tubuh kita selalu memberi sinyal dan tugas kita adalah mendengarkan.