Mirip Flu Tapi Bisa Mematikan! Ini Gejala Awal Terinfeksi Hantavirus
- iStock
"Hantavirus adalah infeksi zoonosis yang menular dari tikus ke manusia, dan sering kali datang tanpa peringatan. Diagnosis dini sangat krusial karena progres penyakit bisa sangat cepat," demikian penjelasan dari mantan Direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Dr. Anne Schuchat, M.D.
Berbeda dengan virus seperti flu atau COVID-19, hantavirus tidak menular antar manusia dalam kasus umumnya. Penularan utama terjadi lewat paparan langsung terhadap kotoran tikus, terutama dari urine atau feses tikus yang sudah kering dan menjadi debu. Selain itu melalui air liur tikus, gigitan tikus (meskipun jarang) hingga makanan atau permukaan yang terkontaminasi. Oleh karena itu, kegiatan seperti membersihkan gudang lama, dapur yang jarang dipakai, atau loteng yang berdebu bisa menjadi momen berisiko tinggi.
Gejala Awal Hantavirus: Mirip Flu, Tapi Ada yang “Beda”
Gejala hantavirus biasanya muncul dalam 1–2 minggu setelah paparan. Awalnya, gejala ini sangat menipu karena mirip flu atau infeksi virus biasa. Mereka umumnya akan mengalami demam tinggi, nyeri otot, terutama di punggung dan paha. Selain itu, kelelahan ekstrem, sakit kepala, mual, muntah, atau diare hingga batuk ringan dan kering.
Namun, yang membedakan hantavirus dari flu biasa adalah kemunculan sesak napas yang memburuk secara cepat, biasanya terjadi pada hari ke-3 hingga ke-6 setelah gejala awal.
"Kesalahpahaman paling fatal adalah ketika pasien atau dokter mengira ini cuma flu. Padahal, dalam hitungan hari, bisa terjadi gagal napas mendadak," ungkap Dr. Anne Schuchat.
Jika tidak segera ditangani, infeksi hantavirus bisa berkembang sangat cepat menjadi edema paru, yaitu kondisi ketika paru-paru terisi cairan.