Efek Pemakaian Microwave terhadap Makanan, Praktis tapi Perlu Waspadai Dampak Kesehatannya

Ilustrasi microwave
Sumber :
  • Pixaby

Memang benar, beberapa vitamin seperti vitamin C dan B kompleks sensitif terhadap panas. Tapi, ini bukan cuma masalah microwave saja, semua metode memasak bisa merusak vitamin tersebut. Namun yang menarik, karena microwave memasak dengan cepat, justru lebih banyak vitamin yang bisa bertahan dibanding metode lain seperti merebus.

15 Ide Jualan Makanan Anak-Anak dengan Modal Rp100 Ribu

Ahli gizi dari Boston University, Dr. Joan Salge Blake menyatakan bahwa microwave sebenarnya bisa jadi salah satu metode memasak paling sehat untuk sayuran. Karena waktu memasaknya lebih singkat, nutrisi seperti antioksidan bisa tetap terjaga. Jadi, selama kamu tidak memanaskan makanan terlalu lama, nutrisi tetap aman.

Perubahan Rasa dan Tekstur

Microwave memang praktis, tapi tidak selalu cocok untuk semua jenis makanan. Beberapa makanan bisa jadi terlalu lembek, atau justru mengering dan kehilangan teksturnya. Contohnya, nasi yang dipanaskan berulang di microwave bisa jadi keras dan tidak enak dimakan. Ini karena proses yang disebut retrogradasi pati, di mana molekul karbohidrat berubah struktur saat dipanaskan dan didinginkan berulang kali. Selain itu, microwave tidak bisa menciptakan reaksi Maillard, reaksi yang membuat makanan jadi cokelat, renyah, dan harum saat digoreng atau dipanggang.

Risiko Bila Salah Pakai Microwave

Jangan Salah Paham! Ini Arti Label ‘Berbahaya’ pada Kemasan Produk Indonesia di AS

Meski aman dari sisi radiasi dan nutrisi, microwave tetap bisa berbahaya kalau penggunaannya sembarangan. Ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai:

1. Pemanasan Tidak Merata

Halaman Selanjutnya
img_title