Sering Marah Bisa Picu Stroke? Ini Penjelasan Medisnya
- Pixaby
Stroke secara umum terbagi menjadi dua jenis:
-
Stroke Iskemik: Terjadi karena sumbatan pembuluh darah di otak. Ini jenis stroke yang paling umum (sekitar 87 persen kasus).
Stroke Hemoragik: Terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak akibat tekanan darah yang sangat tinggi.
Ledakan emosi seperti kemarahan ekstrem bisa meningkatkan tekanan darah secara mendadak. Bagi orang yang sudah memiliki tekanan darah tinggi atau pembuluh darah yang rapuh, lonjakan ini bisa menjadi pemicu stroke, baik iskemik maupun hemoragik.
Mantan presiden American Heart Association, Dr. Mitchell S.V. Elkind menyatakan bahwa Emosi kuat seperti marah, terutama pada orang dengan tekanan darah tinggi, bisa menjadi pemicu langsung stroke atau serangan jantung.
Di sisi lain, beberapa studi besar menguatkan hubungan antara emosi negatif seperti kemarahan dan peningkatan risiko stroke. Misalnya studi dari Europian Heart Journal pada tahun 2021 lalu yang meneliti hubungan antara ledakan emosi dan risiko kardiovaskular. Dari penelitian tersebut menemukan bahwa rsiko stroke atau serangan jantung meningkat hingga 8 kali lipat dalam 1–2 jam setelah kemarahan ekstrem.
Sementara itu, studi dari harvard school of public health ini menemukan bahwa individu yang sering marah memiliki risiko 3x lipat lebih besar terkena stroke iskemik. Serta berisiko lebih tinggi lagi jika orang tersebut memiliki faktor risiko lain seperti hipertensi atau kolesterol tinggi.
Dalam studi lainnya yang dilakukan oleh National Cerebral and Cardiovascular Center di Jepang menemukan bahwa orang dengan tingkat kemarahan tinggi memiliki pembuluh darah yang lebih kaku. Selain itu, respons sistem imun mereka juga terganggu, meningkatkan peradangan dalam tubuh yang mempercepat kerusakan pembuluh darah.