Matcha Bisa Sebabkan Risiko Masalah Kesehatan Serius Pada Hati? Simak Penjelasan Lengkapnya
- Freepik
Lifestyle –Siapa yang tidak kenal matcha? Teh hijau bubuk asal Jepang ini jadi primadona baru di dunia kuliner dan kesehatan. Mulai dari latte, kue, hingga smoothie, semuanya jadi lebih ‘hijau’ berkat matcha. Bahkan saat ini semakin banyak kafe menjamur yang menyediakan menu khusus matcha dan menjadi incaran muda-mudi tanah air.
Tapi, di balik semua hype dan manfaat kesehatannya, ternyata ada risiko yang perlu kita waspadai. Ya, matcha memang diketahui sehat, tapi jika dikonsumsi berlebihan atau tidak tepat, bisa memicu masalah kesehatan serius. Yuk, kita kupas tuntas sisi lain dari matcha yang mungkin belum kamu tahu!
Pertama mari kita bahas tentang kandungan nutrisi dan manfaat matcha itu sendiri. Matcha diketahui mengandung berbagai senyawa aktif yang membuatnya jadi superfood. Kandungan tersebut mulai dari EGCG (Epigallocatechin Gallate), yakni antioksidan kuat yang membantu melawan radikal bebas. Matcha juga mengandung L-theanine, asam amino yang bisa memberikan efek relaksasi tanpa mengantuk. Selain itu, matcha juga mengandung kafein yang membantu meningkatkan fokus dan energi.
Dengan segudang kandungan di dalamnya, matcha juga memiliki manfaat kesehatan dan sudah dibuktikan dalam penelitian yang mungkin belum kamu ketahui. Beberapa manfaat matcha antara lain dapat meningkatkan konsentrasi dan ketajaman mental, menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung. Matcha juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah, mendukung program penurunan berat badan. Selain itu juga manfaat tak terduga matcha ialah memiliki efek anti-inflamasi dan anti-kanker.
Namun, seperti kata pepatah, segala yang berlebihan tidak baik, dan itu juga berlaku untuk matcha. Berikut ini beberapa risiko akibat konsumsi matcha berlebihan.
Risiko Kesehatan Akibat Konsumsi Matcha Berlebihan
Gangguan Penyerapan Zat Besi
Matcha mengandung tanin, senyawa yang dapat menghambat penyerapan zat besi dari makanan. Jika kamu rutin mengonsumsi matcha berdekatan dengan waktu makan, terutama makanan tinggi zat besi seperti bayam, daging merah, atau hati ayam, maka risiko anemia bisa meningkat. Menurut ahli gizi dari Health.com, konsumsi teh hijau dalam jumlah besar dapat memperburuk anemia defisiensi besi, terutama jika kamu sudah memiliki kadar hemoglobin yang rendah.
Tips: Minum matcha setidaknya 1 jam sebelum atau sesudah makan agar tidak mengganggu penyerapan nutrisi penting.
Efek Samping Kafein
Kafein memang bisa jadi penyelamat saat kamu butuh energi ekstra. Tapi dalam jumlah berlebihan, efeknya bisa sebaliknya. Matcha mengandung sekitar 70 mg kafein per 1 gram bubuk (lebih tinggi dari teh biasa). Efek samping kafein berlebihan antara lain, jantung berdebar, cemas berlebihan, insomnia dan gangguan lambung.
Mengutip, Verywell Health, batas aman konsumsi kafein untuk orang dewasa adalah maksimal 400 mg per hari. Jadi jika kamu minum matcha beberapa kali sehari plus kopi, bisa saja melebihi batas ini.
Tips: Batasi konsumsi matcha maksimal 1–2 cangkir per hari, apalagi jika kamu juga mengonsumsi minuman berkafein lain.
Potensi Kerusakan Hati (Hepatotoksisitas)
Matcha mengandung EGCG, antioksidan yang juga ada dalam suplemen teh hijau. Menariknya, justru suplemen inilah yang beberapa kali dikaitkan dengan kasus kerusakan hati. Menurut laporan European Food Safety Authority (EFSA), konsumsi EGCG di atas 800 mg per hari bisa menyebabkan peningkatan enzim hati, yang merupakan indikator kerusakan organ tersebut. Studi oleh Gabriela Mazzanti juga menunjukkan adanya kasus hepatitis toksik akibat suplemen teh hijau dosis tinggi. Walau matcha tidak sepekat ekstrak suplemen, konsumsi berlebihan tetap bisa membawa efek kumulatif.
Tips: Jika kamu punya riwayat gangguan liver atau sedang mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi fungsi hati, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum rutin mengonsumsi matcha.
Paparan Logam Berat
Tahukah kamu kalau tanaman teh, termasuk matcha, bisa menyerap logam berat dari tanah? Lantaran matcha dikonsumsi langsung sebagai bubuk daun utuh (bukan hanya seduhan), maka semua kandungan, termasuk timbal atau arsenik ikut masuk ke tubuh jika daun tersebut tercemar.
Studi dari ConsumerLab menemukan bahwa beberapa sampel teh hijau dari Tiongkok mengandung kadar timbal melebihi ambang batas. Jika dikonsumsi terus-menerus, logam berat bisa terakumulasi dan merusak organ seperti ginjal dan otak.
Tips: Pilih matcha dari Jepang atau brand terpercaya yang menyertakan hasil uji laboratorium bebas logam berat.
Reaksi Alergi dan Gangguan Pencernaan
Meski jarang, beberapa orang bisa mengalami alergi terhadap senyawa dalam matcha. Gejalanya bisa berupa gatal atau ruam, sesak napas, hingga sakit perut atau diare. Jika kamu baru pertama kali mencoba matcha, sebaiknya mulai dengan jumlah kecil dan lihat bagaimana tubuhmu bereaksi.
Rekomendasi Konsumsi Matcha yang Aman
Agar bisa tetap menikmati manfaat matcha tanpa risiko kesehatan, berikut panduannya:
- Batasi konsumsi: Idealnya, 1 cangkir per hari (sekitar 1 gram bubuk matcha) sudah cukup.
- Perhatikan waktu minum: Hindari konsumsi saat perut kosong atau berbarengan dengan makanan kaya zat besi.
- Pilih produk berkualitas: Beli dari produsen terpercaya yang mencantumkan hasil uji laboratorium.
- Hindari dalam bentuk suplemen ber-EGCG tinggi tanpa rekomendasi dokter.
- Konsultasikan dengan dokter: Jika kamu punya gangguan lambung, hati, anemia, atau sedang hamil.
Matcha memang kaya manfaat, tapi bukan berarti bebas risiko. Dalam takaran yang tepat, matcha bisa membantu meningkatkan kesehatan tubuh, meningkatkan energi, dan bahkan memperlambat penuaan. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak bijak, potensi efek samping seperti gangguan hati, anemia, atau paparan logam berat tidak bisa diabaikan.
Jadi, tetap bijak ya dalam menikmati matcha. Ingat, sehat bukan soal tren, tapi keseimbangan.