Benarkah Drama Korea Membentuk Standar Romansa Tak Realistis untuk Perempuan? Ini Kata Psikolog

Son Suk Ku dan Kim Ji Won dalam Drama My Liberation Notes
Sumber :
  • Instagram resmi Son Suk Ku

Tidak semuanya buruk, kok. Drama Korea juga punya dampak positif terhadap cara pandang perempuan terhadap relasi.

  1. Apa yang Sebenarnya Terjadi Saat Kita Meninggal?

    Perempuan Jadi Tahu Mereka Layak Dihargai
    Banyak drakor menampilkan hubungan yang didasari rasa hormat, komunikasi terbuka, dan empati. Ini bisa menjadi pengingat bahwa cinta tidak boleh bersifat toksik atau sepihak.

  2. Menjadi Inspirasi Akan Komunikasi yang Mendalam
    Dalam banyak drama, tokohnya tidak hanya saling mencintai secara fisik, tapi juga mendengarkan, memvalidasi perasaan, dan saling mendukung saat terpuruk. Contohnya seperti pasangan di "It’s Okay to Not Be Okay" yang bersama-sama menyembuhkan luka batin mereka.

  3. Kenapa Kita Merasa Orang Baik Sering Meninggal Lebih Dulu? Ini Jawaban Sainsnya

    Pelarian Emosional yang Sehat
    Menurut Dr. Jonathan Haidt, psikolog dari NYU, cerita fiktif bisa menjadi sarana pemulihan emosional. Menonton kisah cinta yang manis setelah hari yang berat bisa menjadi bentuk self-care.

Sisi Negatif: Ekspektasi yang Tidak Realistis

Namun sayangnya, jika tidak disadari, terlalu larut dalam dunia drakor juga bisa menciptakan ekspektasi cinta yang idealistis dan bahkan tidak realistis. Beberapa diantaranya yang perlu mendapat perhatian kita adalah sebagai berikut:

  1. Pria Lebih Cepat Menikah Lagi Setelah Istri Meninggal? Ini Sebabnya

    Cinta Tak Sempurna Itu Wajar
    Pria di dunia nyata tidak memiliki penulis skrip yang membuat mereka selalu tahu waktu yang tepat untuk berkata romantis. Mereka juga tidak punya OST yang mendramatisasi pelukan. Drakor adalah cerita yang disusun untuk memikat, bukan mencerminkan kehidupan harian.

  2. Perbandingan yang Tidak Sehat
    Studi dari University of Michigan menunjukkan bahwa konsumsi berlebih media romantis bisa membuat seseorang merasa kurang puas dengan hubungan nyata mereka. Kenapa? karena pasangan kita, yang mungkin sedang sibuk kerja atau lupa tanggal jadian jadi terasa 'kurang' dibandingkan oppa fiksi.

  3. Citra Gender yang Kadang Klise
    Dalam beberapa drakor, perempuan masih sering digambarkan sebagai pihak pasif yang butuh diselamatkan. Ini bisa memperkuat pola pikir relasi yang tidak setara.

Bagaimana Menikmati Drakor Tanpa Kehilangan Realitas?

Supaya tetap waras di tengah banjir konten cinta fiktif, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:

Halaman Selanjutnya
img_title