Pernah Mimpi Terjatuh dari Gedung Tertinggi, Apa yang Sebenarnya Terjadi Pada Otak?

Ilustrasi Bangun Tidur Kepala Terasa Berat
Sumber :
  • Pexel

Untuk memahami mimpi jatuh, kita perlu melihat bagaimana otak bekerja saat tidur, terutama saat mimpi berlangsung:

  1. Ikut Tur Bertema The Witcher di Polandia dan Final Fantasy di Jepang, Ini Pengalaman Epiknya!

    Aktivasi sistem limbik: Bagian otak yang mengatur emosi, seperti amigdala, sangat aktif selama tidur REM. Ini yang menyebabkan sensasi takut atau panik saat mimpi jatuh.

  2. Aktivitas otak visual: Lobus oksipital (bagian otak yang memproses visual) menciptakan gambaran bangunan tinggi, langit, atau ruang terbuka yang kamu lihat dalam mimpi.

  3. Scrub Wajah dengan Garam Laut + Madu, Rahasia Alami Kulit Cerah dan Bebas Jerawat

    Vestibular system aktif: Sistem keseimbangan di otak belakang (cerebellum dan batang otak) mungkin ikut terlibat, menciptakan sensasi melayang atau kehilangan gravitasi.

  4. Kesalahan persepsi: Otak bisa saja salah menggabungkan sinyal relaksasi dengan sinyal visual dan emosional, sehingga terciptalah mimpi jatuh yang terasa nyata.

Capek Tapi Dibilang Cuma di Rumah. Kenapa Jadi Ibu Rumah Tangga Itu Nggak Semudah Kelihatannya?”

Profesor neuroscience dan psikologi di University of California, Berkeley, dan penulis buku Why We Sleep, Dr. Matthew Walker bahwa mimpi terjatuh bisa jadi representasi dari ketidakamanan, stres, atau rasa kehilangan kontrol dalam kehidupan nyata. Otak memproses emosi ini secara simbolik dalam mimpi.

Sementara itu, peneliti mimpi dan ingatan dari Harvard Medical School, Dr. Robert Stickgold, menyatakan bahwa mimpi jatuh dari ketinggian adalah bentuk dari emosi yang tertunda. Otak menggunakan simbol visual dramatis untuk merepresentasikan kondisi emosional tertentu seperti kecemasan atau ketakutan akan gagal.

Mimpi jatuh termasuk ke dalam mimpi yang intens dan sangat memengaruhi emosi. Rasa panik dan kaget muncul karena:

  • Sistem saraf simpatis (fight-or-flight) bisa aktif sesaat, memicu adrenalin.

  • Otak tidak bisa langsung membedakan mimpi dari kenyataan.

  • Tubuh terasa seperti mengalami "bahaya nyata" walaupun hanya dalam mimpi.

Saat kamu akhirnya terbangun, otak frontal (yang bertugas memproses logika dan kenyataan) baru menyadari bahwa itu hanya mimpi, dan kamu mulai tenang kembali.

Halaman Selanjutnya
img_title