Kenapa Banyak Perempuan Betah Nonton Drakor Berjam-jam? Ini Jawaban Psikologinya

Poster drama Twenty Five Twenty One
Sumber :
  • dokumen TvN

Salah satu elemen paling digemari dari drakor adalah representasi tokoh laki-lakinya. Mereka sering digambarkan sebagai pribadi yang perhatian, pengertian, lembut, tapi tetap maskulin. Mereka tahu cara mendengarkan, menghormati batasan, dan berjuang demi orang yang dicintainya.

Anak Diasuh Nenek Sejak Bayi, Begini Ikatan Emosionalnya Bisa Terbentuk

Ini bukan tentang halu atau ingin mencari pasangan yang tidak realistis. Tapi menurut penelitian dari University of Michigan, ketika perempuan menyaksikan representasi hubungan yang sehat dan penuh empati, ini dapat memberi kepuasan emosional yang tidak selalu ditemukan dalam kehidupan nyata.

Tokoh seperti Captain Ri dalam Crash Landing on You atau Park Sae Ro Yi dalam Itaewon Class menjadi simbol kehangatan, stabilitas, dan rasa aman, tiga hal yang sering kali dicari perempuan dalam relasi, namun tidak selalu mereka temukan.

Komunitas dan Fandom: Drakor Bukan Sekadar Hiburan, Tapi Juga Ruang Sosial

Benarkah Drama Korea Membentuk Standar Romansa Tak Realistis untuk Perempuan? Ini Kata Psikolog

Nonton drakor juga bukan kegiatan yang dilakukan sendirian. Ada rasa kebersamaan yang muncul ketika kamu bisa membicarakan plot twist bareng teman kantor, atau membahas karakter favorit di grup WhatsApp. Fandom drakor bukan hanya tempat fangirling, tapi juga menjadi ruang sosial yang menghubungkan perempuan dari berbagai latar belakang.

Penelitian dari Pew Research Center menyebutkan bahwa konsumsi hiburan populer dapat mempererat hubungan sosial karena adanya perasaan memiliki pengalaman bersama. Dengan kata lain, drakor jadi semacam bahasa universal yang menyatukan banyak perempuan.

Apakah Ini Salah? Tentu Tidak, Asal Seimbang

Halaman Selanjutnya
img_title
Cara Membuat Tteokbokki Pedas Manis ala Street Food Korea, Cuma Butuh Bahan Sederhana di Rumah!