Kenapa Banyak Perempuan Betah Nonton Drakor Berjam-jam? Ini Jawaban Psikologinya

Poster drama Twenty Five Twenty One
Sumber :
  • dokumen TvN

Dalam psikologi, istilahnya adalah escapism, yaitu kecenderungan seseorang mencari pelarian sementara dari realitas yang tidak nyaman. Banyak perempuan, terutama yang memikul beban emosional rumah tangga, pekerjaan, atau relasi, menemukan kenyamanan dalam dunia drakor yang penuh harapan dan kontrol.

Traveling Bisa Jadi Terapi Bagi Pekerja? Ini Manfaat Psikologis Jalan-Jalan untuk Kesehatan Mental

Drama seperti Crash Landing on You atau Goblin menawarkan dunia alternatif: penuh cinta, keajaiban, dan resolusi yang memuaskan. Dunia tempat komunikasi terjadi, hati saling mendengar, dan air mata berbuah bahagia. Siapa yang tidak ingin tenggelam dalam kenyamanan seperti itu, meski hanya untuk sementara?

Struktur Cerita yang Bikin Ketagihan (Dan Kenapa Kita Selalu Bilang 'Satu Episode Lagi')

Drakor tahu benar cara menciptakan rasa penasaran. Hampir semua episodenya diakhiri dengan cliffhanger yang membuat kita tak bisa tidak menekan tombol next episode. Ceritanya dibangun pelan tapi penuh intensitas, dengan perkembangan karakter yang membuat kita ingin tahu kelanjutannya.

Apa yang Sebenarnya Terjadi Saat Kita Meninggal?

Pakar neuropsikologi naratif dari Washington University, Dr. Jeffrey Zacks menjelaskan bahwa cerita bersambung dengan emosi kuat akan menstimulasi korteks prefrontal, yakni bagian otak yang terkait dengan antisipasi dan rasa ingin tahu. Ini membuat kita merasa tidak puas sebelum menemukan akhir cerita.

Format drakor yang umumnya 16–20 episode juga ideal untuk binge-watching. Cukup panjang untuk pengembangan cerita, tapi tidak terlalu panjang hingga membosankan. Ditambah musik latar yang emosional, sinematografi cantik, dan dialog yang mengena, kita pun terhipnotis.

Romansa dan Sosok Laki-laki 'Ideal' yang Jarang Ada di Dunia Nyata

Halaman Selanjutnya
img_title
Kenapa Kita Merasa Orang Baik Sering Meninggal Lebih Dulu? Ini Jawaban Sainsnya