Mau Coba Investasi Tanah? Simak Kelebihan dan Kekurangannya Dulu Biar Gak 'Apes'
- Pexels
Salah satu kelemahan utama tanah dan properti adalah sifatnya yang non-likuid. Artinya, aset ini tidak mudah dijual dalam waktu singkat. Jika suatu saat membutuhkan dana darurat, Anda mungkin kesulitan menjual properti dengan cepat, apalagi jika lokasinya kurang strategis. Faktor lokasi juga sangat memengaruhi nilai jual, sehingga proses likuidasi bisa memakan waktu lama.
2. Membutuhkan Modal Besar
Investasi tanah dan properti bukan pilihan ramah bagi pemula. Modal awal yang besar menjadi kendala utama, terutama jika targetnya berada di kawasan strategis dengan harga tinggi. Alternatifnya memang bisa mencari lahan di lokasi lain, tetapi potensi keuntungannya belum tentu sesuai ekspektasi. Selain itu, proses analisis lokasi hingga legalitas juga membutuhkan waktu dan biaya tambahan.
3. Kurang Cocok untuk Investor Pemula
Selain modal, pengalaman juga menjadi tantangan. Pemula yang langsung terjun ke investasi tanah berisiko salah langkah karena minim pertimbangan strategis. Oleh karena itu, bagi mereka yang baru memulai, sebaiknya mencoba instrumen investasi dengan risiko lebih rendah, seperti obligasi atau reksa dana, sebelum beralih ke tanah dan properti.
Investasi tanah dan properti memang menawarkan potensi keuntungan besar melalui capital gain maupun pendapatan pasif. Namun, sifat non-likuid, kebutuhan modal besar, dan risiko bagi pemula tidak bisa diabaikan.
Dengan memahami kelebihan dan kekurangan 'mempermudah' Anda dalam menentukan langkah investasi jadi lebih terukur. Dengan perencanaan matang, tanah dan properti bisa menjadi aset berharga yang menopang stabilitas finansial jangka panjang.