KPR vs Rent to Own, Mana yang Paling Untung untuk Beli Rumah Pertama?
- Freepik
Lifestyle – Membeli rumah pertama sering kali menjadi keputusan finansial terbesar dalam hidup seseorang. Terdapat berbagai skema yang bisa Anda pilih untuk mendapatkan rumah impian dengan beban yang lebih ringan, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan skema rent to own.
Meski sama-sama bertujuan membantu masyarakat memiliki rumah, kedua metode ini memiliki mekanisme, keuntungan, dan risiko yang berbeda. Kelebihan dan kekuarangan masing-masing skema harus Anda pahami sebagai acuan mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan kondisi keuangan, kebutuhan, dan rencana jangka panjang.
KPR: Jamin Kepastian dan Komitmen Jangka Panjang
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah cara paling umum membeli rumah. Anda membayar uang muka, lalu mencicil sisanya ke bank dengan tenor yang bisa mencapai 20 tahun. Kelebihan utama KPR adalah kepastian kepemilikan rumah sejak awal akad. Anda langsung berstatus pemilik, meski masih ada kewajiban cicilan.
Namun, risiko terbesar dari KPR adalah tingginya beban bunga. Cicilan bisa terasa ringan per bulan, tetapi jika dihitung total, nilai yang Anda bayarkan bisa jauh melebihi harga rumah. Selain itu, ada risiko kenaikan suku bunga, terutama bagi mereka yang mengambil KPR dengan bunga floating.
Rent to Own: Sewa Sambil Menabung
Rent to own adalah skema di mana Anda menyewa rumah dengan opsi membelinya setelah periode tertentu. Sebagian uang sewa biasanya dialokasikan sebagai tabungan atau uang muka pembelian. Skema ini cocok bagi mereka yang belum memiliki cukup modal untuk DP KPR atau masih ingin mencoba lingkungan rumah sebelum berkomitmen jangka panjang.