6 Alasan Perusahaan Ogah Rekrut Gen Z Jadi Karyawan
- Freepik
Fenomena ini disebut sebagai "tech shame", di mana karyawan muda merasa kurang percaya diri saat menggunakan teknologi profesional.
5. Perubahan Harapan terhadap Lingkungan Kerja
Gen Z menekankan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, fleksibilitas, serta pekerjaan yang memiliki makna. Jika perusahaan tidak mampu memenuhi harapan ini, tingkat keterlibatan karyawan rendah dan turnover meningkat, sehingga perusahaan lebih selektif dalam perekrutan.
6. Fenomena Ghosting dalam Proses Rekrutmen
Beberapa perusahaan melaporkan Gen Z sering tidak melanjutkan proses rekrutmen tanpa pemberitahuan, fenomena yang dikenal sebagai ghosting.
Hal ini membuat perusahaan merasa kurang dihargai, sehingga memengaruhi keputusan untuk merekrut generasi ini di masa depan.
Secara keseluruhan, meski Gen Z menghadirkan tantangan tersendiri bagi perusahaan, memahami karakteristik dan kebutuhan mereka merupakan langkah penting agar organisasi dapat menyesuaikan strategi manajemen talenta.