6 Alasan Perusahaan Ogah Rekrut Gen Z Jadi Karyawan
- Freepik
2. Tingkat Pergantian Kerja yang Tinggi
Gen Z dikenal sering berpindah pekerjaan dalam waktu relatif singkat. Fenomena ini, yang dikenal sebagai job hopping, menyebabkan perusahaan merasa investasi mereka pada pelatihan dan pengembangan karyawan kurang optimal.
Di Australia, misalnya, banyak pekerja muda meninggalkan pekerjaan dalam waktu enam bulan, sehingga perusahaan menjadi lebih berhati-hati dalam merekrut.
3. Persepsi terhadap Generasi Gen Z
Beberapa pemimpin bisnis memandang Gen Z sebagai generasi yang mudah tersinggung dan kurang siap menghadapi tekanan kerja. Sebagian eksekutif menyebut Gen Z sebagai "snowflakes" yang memerlukan perlakuan khusus, sehingga perusahaan harus menyesuaikan budaya dan kebijakan mereka untuk menghadapi dinamika ini.
4. Keterbatasan Keterampilan Digital Profesional
Meski akrab dengan teknologi, Gen Z tidak selalu menguasai perangkat digital profesional yang digunakan di kantor, seperti software khusus atau mesin kantor.