Tenaga Manusia vs Robot, Mengapa Profesi Jadul Lebih Tahan Banting?

Ilustrasi kerja era AI
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Di tengah maraknya perkembangan teknologi dan otomatisasi digital, banyak orang beranggapan bahwa pekerjaan manual akan perlahan tergantikan oleh mesin atau kecerdasan buatan (AI). Pandangan ini memang wajar, mengingat banyak perusahaan mulai beralih ke sistem otomatis untuk menghemat biaya, meningkatkan efisiensi, serta meminimalisir risiko kesalahan teknis. 

5 Alasan Pengajuan Kartu Kredit Bisa Ditolak, Nomor 1 Sering Diremehkan!

Namun, kenyataannya tidak semua pekerjaan bisa sepenuhnya digantikan teknologi, bahkan beberapa profesi manual justru terbukti lebih tahan banting menghadapi gempuran digitalisasi.

Pekerjaan manual memiliki nilai unik yang sulit direplikasi oleh sistem otomatis. Sentuhan manusia, fleksibilitas, serta kemampuan beradaptasi dengan situasi tak terduga menjadi faktor penting yang membuat profesi ini tetap relevan. 

Bukan Hanya Dokter dan Guru, Ini Profesi Kuno yang Tetap Dibutuhkan Dunia

Laporan Business Insider mencatat bahwa meski AI dapat mengotomatisasi pekerjaan administratif, sektor kesehatan, konstruksi, hingga perhotelan masih sangat membutuhkan tenaga manusia. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan manual tidak hanya bertahan, tetapi juga terus tumbuh seiring perubahan zaman.

Lantas, apa saja alasan pekerjaan manual tetap tahan banting di era otomatisasi digital? Berikut penjelasannya:

7 Industri yang Masih Butuh Tenaga Manusia Meski AI Makin Canggih

1. Fleksibilitas dan Penilaian Manusia

Manusia memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan cepat dalam situasi tak terduga. Berbeda dengan mesin yang hanya mengikuti algoritma, manusia bisa menggunakan intuisi, empati, serta penilaian kritis untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang dinamis.

Halaman Selanjutnya
img_title