7 Profesi yang Rentan Hilang Akibat AI, Waspadai PHK Massal di Masa Depan

Ilustrasi bekerja di kantor
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) telah mengubah wajah dunia kerja secara drastis. Otomatisasi yang dahulu terbatas pada tugas manual kini telah merambah pekerjaan berbasis kognitif dan intelektual—termasuk peran white-collar. 

Pura-Pura Kerja hingga Sewa Kantor Jadi Tren Nyeleneh di China, Kok Bisa?

Departemen seperti customer service, legal, keuangan, hingga posisi entry-level administratif kini menghadapi risiko tinggi untuk digantikan oleh sistem AI. Gelombang ini tidak hanya memengaruhi pekerja di level bawah, tetapi juga merambah posisi manajerial.

Berikut tujuh profesi paling rawan terkena pemutusan hubungan kerja massal akibat penetrasi teknologi AI.

Mengubah Paylater Jadi Alat Bantu Keuangan Bukan Pemicu Utang Memang Bisa?

1. Customer Service Representatives

Chatbots dan asisten virtual semakin canggih dalam menangani pertanyaan standar, troubleshooting sederhana, dan konfirmasi pesanan. Sistem ini mampu bekerja 24 jam tanpa lelah, merespons ribuan pelanggan sekaligus, dan mengurangi biaya operasional secara drastis. Akibatnya, peran human support di lini pertama semakin terpinggirkan.

7 Kesalahan Memakai Paylater yang Diam-Diam Bikin Dompet Boncos

2. Bank Tellers & Administrative Clerks

Transaksi perbankan kini dapat dilakukan melalui aplikasi, ATM, dan layanan digital dengan verifikasi otomatis. AI juga membantu mendeteksi penipuan secara real-time, mengurangi kebutuhan tenaga teller. Di sisi administratif, pekerjaan rutin seperti input data, pengarsipan, dan pengelolaan dokumen dengan pola tetap sangat mudah diotomatisasi.

Halaman Selanjutnya
img_title