Asal Usul Rojali dan Rohana di Mall, Pertanda Ekonomi Melemah atau Gaya Hidup Baru?
- Freepik
5. Haruskah Dikhawatirkan?
Meski istilah ini sering digunakan secara satir, fenomena Rojali dan Rohana tidak selalu berdampak negatif. Ia justru menjadi cerminan bahwa perilaku konsumen sedang berubah. Konsumen kini lebih selektif, lebih sadar nilai uang, dan enggan membelanjakan tanpa alasan kuat.
Bagi bisnis, perubahan ini justru bisa menjadi peluang. Brand yang mampu memahami kebutuhan sosial dan emosional konsumen berpotensi membangun loyalitas jangka panjang. Alih-alih menargetkan transaksi langsung, pendekatan berbasis pengalaman dan interaksi bisa menjadi strategi yang lebih efektif.
Fenomena Rojali dan Rohana menggambarkan dinamika baru dalam perilaku konsumen urban. Ia muncul dari kombinasi antara tekanan ekonomi, gaya hidup sosial, dan perubahan fungsi mall sebagai ruang publik.
Bagi Anda yang merasa pernah jadi Rojali atau Rohana, tak perlu merasa bersalah. Fenomena ini bukan soal membeli atau tidak membeli, tapi soal bagaimana masyarakat menyesuaikan diri dengan kondisi ekonomi dan sosial di sekitar. Jadi, apa Anda salah satu Rojali atau Rohana di Mall?